Riyad Mahrez, dari Sampah yang Jadi Idola

Sekarang, setelah lima musim berlalu, Mahrez sudah bisa membuktikan kepada orang-orang di masa lalunya dalam sepak bola. Talentanya layak dihargai, walaupun di Le Havre dia sempat mendapatkan gaji yang lumayan untuk pemain muda sepertinya, EUR 450 ribu (Rp 6,7 miliar) per pekan.

Dia bukan pemain lemah, tapi pemain paling berpengaruh kepada permainan tim. Statistik menunjukkan, Mahrez masuk dalam top 10 pemain dengan kombinasi gol dan assists terbanyak di top five league Eropa. Mahrez musim ini mencetak 10 gol dan enam kali assists.

Adakah pemain didikan sepak bola Prancis? Ada Pierre-Emerick Aubameyang yang sudah mencetak 17 gol dan tiga assists, tapi dia dibersarkan di akademi Milan lalu tumbuh di klub-klub Prancis. Tidak ada pemain dari akademi sepak bola Prancis yang bisa seperti Mahrez.

Begitu traumanya dia dengan sepak bola Prancis, winger bernomor punggung 26 itu sama sekali tidak ingin kembali ke negaranya. Tawaran dari klub raksasa Ligue 1 Paris Saint-Germain (PSG) pun bagaikan angin lalu baginya. Apalagi klub lainnya seperti Olympique Marseille.

Itu diungkapkannya kepada Goal. ”Kalau dulu saat saya masih di Ligue 2, mungkin saya berpikir untuk melanjutkan karir saya ke Ligue 1. Akan tetapi, kalau sekarang mereka baru melihat saya dan ingin saya kembali, saya katakan tidak. Saya lebih baik terus di sini (Leicester),” tegasnya. (ren/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan