Bukan Raja Satu Malam

”Biarkan kami mencapai 40 angka dulu, baru setelah itu saya pikirkan rencana berikutnya,” sebutnya. Apapun strategi yang akan disiapkan Ranieri, kombinasi Vardy-Mahrez haram untuk dihilangkan. Vardy dan Mahrez menjadi mesin gol Leicester sejauh ini. Vardy dengan 15 gol, dan Mahrez 11 gol.

Bukan hanya memberi gol. Mahrez juga membantu Vardy untuk menorehkan tinta emas dengan torehan gol-golnya. Pemain blasteran Aljazair-Prancis itu memberikan tiga assists bagi Vardy sepanjang musim ini. Sedangkan Vardy membantu Mahrez dengan dua assists-nya.

Kombinasi ini sudah menyuplai 76,4 persen koleksi 34 gol Leicester. Opta mencatat, Leicester masuk dalam top five klub paling agresif musim ini. Leicester kalah dari Borussia Dortmund (46 gol), Bayern Muenchen (45), Paris Saint-Germain (PSG) (45), dan Barcelona dengan 36 gol.

Dilansir Mirror, Ranieri menyebut kekompakan dan kolektivitas permainan dari pemainnya jadi kunci utama. Terutama untuk menaklukkan klub-klub besar. ”Mereka saling percaya, dan membantu satu sama lain. Dengan modal ini saya rasa kami mampu improve, sedikit demi sedikit tentunya,” lanjutnya.

Daily Mail menyebut, ada lima pemain yang jadi kunci Leicester. Selain Vardy dan Mahrez, ada Schmeichel di bawah mistar gawang, lalu kapten dan bek Morgan, bek Robert Huth, dan gelandang Danny Drinkwater. Kelimanya selalu bermain sebagai starter dalam 16 laga Leicester.

Mahrez merasa belum puas membawa Leicester menjadi raja dalam dua malam. Dikutip dari Four Four Two, Mahrez akan melanjutkan umpan-umpan manis plus insting golnya bagi Leicester. ’’Saya tidak memikirkan siapa yang akan menghentikan kami, yang kami lakukan hanya melakukan permainan terbaik,” ungkapnya.

Senada dengan Ranieri yang mengejar poin ke-40 pada paruh musim pertama ini, Mahrez menganggap dengan poin 40 sampai 42 akan mengamankan mimpinya. Mimpi apa itu? Bukan mimpi juara. ’’Dengan poin 40, kami bisa menghindari zona degradasi,” tegas Ranieri. (ren/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan