Maut di Perlintasan Angke

[tie_list type=”minus”] 18 Orang Tewas dan 6 Orang Luka Berat[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi. Kali ini tabrakan antara Kereta Api Commuter Line jurusan Jatinegara, Bogor dengan Metromini B 7760 FD jurusan Jembatan Lima, Kalideres di perlintasan Angke, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat kemarin pagi (6/12). Dalam insiden tersebut ada 18 orang meninggal dan 6 orang mengalami luka berat.

KRL-vs-Metromnini
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS
HANCUR BERKEPING: Metromini B80 jurusan Grogol-Kalideres usai terjadi tabrakan dengan kereta di perlintasan Angke, Tambora, Jakarta, Minggu (6/12/2015). Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dalam insiden maut itu.

Menurut keterangan penjaga pintu perlintasan Endang Supriyadi yang memang sedang jaga saat kecelakaan maut itu mengaku kalau palang pintu sudah tertutup. Ia pun sempat teriak-teriak kepada sang sopir kalau KRL akan melintas di jalur 2, namun hal itu tak dihiraukan.

Metromini itu tetap memaksa masuk meski palang hanya menutup 3/4 jalan. Bus kota warna jingga itu lalu terperangkap di tengah-tengah perlintasan. Kondisi perlintasan saat itu ramai seperti biasa dengan motor dan mobil lain yang taat menunggu kereta. ”Bukan saya aja yang teriak, tukang ojek dan warga pun teriak jangan melintas ada kereta, sopir tetap saja melaju,” kata Endang saat ditemui di lokasi.

Ia pun sempat mendengar jeritan para penumpang metromini yang meminta tolong dan mengucap takbir.”Saat ketabrak, saya hanya bisa mengucap Allahu Akbar,” ujarnya. Hal yang sama juga dikatakan Akhlani, 45. Lelaki yang setiap harinya berjualan gorengan yang tak jauh dari pos perlintasan melihat metromini tersebut memang menerobos meski perlintasan sudah tertutup.

Bahkan, kata dia, ia bersama warga pengendara lainnya juga sempat berteriak agar jangan menerobos karena ada kereta. ”Yang kasihan itu yang lima penumpang terakhir, mereka sempat beli gorengan ke saya sebelum naik metromini,” jelasnya. Saat itu memang metromini berada di depan perlintasan, lantaran melihat ada celah yang bisa dilewati, sang sopir pun nekat menerobos.

Sementara itu Kapolsek Tambora Kompol Wirdhanto mengatakan, tabrakan maut itu akibat kecerobohan sopir metromini yang mencoba menerobos perlintasan. ”Dari hasil evakuasi dan saksi mata, palang pintu sudah tertutup dan sirine sudah menyala, tapi Metromoni mencoba menorobas dari celah-celah yang ada,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan