Pria Indonesia Penghubung PSK Maroko

bandungekspres.co.id– Ditreskrimum Polda Jabar membongkar praktik prostitusi yang melibatkan beberapa perempuan pekerja seks komersial (PSK) asal Maroko. Mereka diamankan polisi dari sejumlah vila di kawasan Cisarua Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Penggerebekan belangsung sejak Rabu malam (2/12) hingga Kamis dini hari (3/12). Operasi itu melibatkan 12 personel Subdit I Ditreskrimum Polda Jabar. Dipimpin langsung Kasubdit I AKBP Budi Satria Wiguna.

Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, para pelaku berhasil ditangkap di beberapa café dan villa yang berbeda. Yakni, Cafe dan Resto Al Jajjera, Café Dj dan Villa Lembah Cisampai. Lokasi tersebut difungsikan untuk menampung para PSK Maroko yang diperkirakan berusia berkisar antara 20 hingga 40 tahun.

’’Sekelompok wanita asal Maroko ini menjadi korban perdagangan manusia. Mereka sudah beroperasi satu hingga dua tahun,’’ kata Pudjo saat menggelar konfrensi pers di aula Polda Jabar Kamis (03/12) kemarin.

Pudjo menjelaskan, dalam penggerebekan polisi berhasil mengamankan sebanyak sebelas perempuan asal Maroko, dan dua pria asal Indonesia. Mereka diboyong polisi ke Mapolda Jabar. Polisi mengamankan barang bukti di antaranya telepon genggam, tas, pakaian dan dokumen keiimigrasian.

’’Satu perempuan asal Maroko berinisial A berperan sebagai mucikari. Kedua pria asal Indonesia berinisial J dan A berperan sebagai penghubung,’’ Jelas Pudjo.

Lebih lanjut Pudjo menegaskan, menurut informasi yang diterima dan dilihat dari paspor yang dimiliki, keberadaan mereka antara satu hingga dua tahun. Paspornya rata-rata bukan untuk menjadi TKW melainkan wisata. Tapi, dalam hal ini tentu saja ada yang jadi korban dan juga pelaku. Karna itu, tidak mungkin mereka dijerat dengan kasus yang sama.

’’Kami masih mendalami kasus ini. Selain itu, harus melibatkan ahli bahasa yang mengerti bahasa mereka, untuk memudahkan penyelidikannya,” tegasnya.

Dalam konferensi pers tersebut Polda Jabar menghadirkan 10 perempuan PSK berhidung mancung dan satu mucikari. Posisi mereka membelakangi wartawan sambil menutup wajahnya menggunakan pakaian dan kantung plastik guna menghindari sorot kamera. Pudjo tidak mengizinkan wartawan mewawancarai mereka. (dn/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan