Perjalanan Menantang dengan Tour Guide Anggota TNI

Dengan motor atau mobil, perjalanan darat bisa ditempuh selama dua jam atau lebih. Ada beberapa jalur alternatif untuk menuju Pulau Ndana, yakni melalui Pantai Boa atau Pantai Oselie.

Di sana, kendaraan tidak bisa ngebut seenaknya, meski kondisi jalan sangat sepi dan beraspal. Sebab, banyak hewan ternak yang berkeliaran. Sepanjang perjalanan, sapi, kambing, kerbau, kuda, ayam, anjing, dan babi kerap ditemui. Menurut pemuda 22 tahun tersebut, jika menabrak hewan, urusannya bisa panjang.

’’Harus bayar uang napas karena hewan ternak mereka mati. Belum lagi kalau yang ditabrak betina, yang punya akan menghitung potensi hewannya itu punya anak berapa. Lalu, kalau anaknya betina, anaknya bisa berapa. Jadi, bayarnya sangat mahal. Bisa sampai jutaan,’’ urainya.

Tiba di Pantai Oeseli di Desa Oeseli, perjalanan panjang yang cukup melelahkan terbayar. Pemandangan di Pantai Oeseli sangat indah. Air lautnya jernih. Pantainya juga bersih dari sampah. Batu-batu cadas bertebaran di pinggir pantai.

Di dekat Pantai Oeseli terdapat posko TNI (AD dan AL) yang terletak persis di depan masjid. Para wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Ndana bisa mencari informasi di posko tersebut. Sayang, belum ada listrik di kawasan pinggiran Pantai Oeseli.

Para anggota TNI tersebut biasanya akan membantu para turis untuk mencari kapal motor sewaan. Tidak ada sarana transportasi alternatif lain. Kapal motor sewaan di pantai tersebut tidak banyak dan harganya cukup mahal, Rp 600 ribu-Rp 700 ribu.

Kapal yang digunakan adalah kapal pencari ikan milik para nelayan di perkampungan di Desa Oeseli. Kapal yang disewakan tersebut juga terbilang butut dan jauh dari layak. Karena kondisi laut yang kerap surut, kapal juga tidak bisa menepi persis di pinggir pantai. Sehingga, untuk menaiki kapal tersebut, kita harus naik sampan kecil lebih dahulu.

Untuk meneruskan perjalanan ke Pulau Ndana dari Ba’a, masih diperlukan waktu 1,5 jam. Kondisi ombak pun cukup tinggi, meski cukup bersahabat. Begitu tiba di Pulau Ndana, suasana sangat sepi. Namun, pemandangan pantainya sangat indah. Pasir putih membentang dari garis pantai. Debur ombak terus berderu.

Tinggalkan Balasan