bandungekspres.co.id– FC Internazionale harus membayar mahal atas krisis yang dialami barisan depan mereka. Akibat krisis itu, Inter kembali hanya mampu melesakkan satu gol saja dan harus puas meraih satu poin setelah hanya bermain imbang 1-1 dengan tuan rumah Palermo. Posisi mereka di zona tiga besar semakin terancam.
Skuad Roberto Mancini berada dalam tekanan saat menyambangi Renzo Barbera, markas Palermo. Felipe Melo dan kawan-kawan hanya mampu meraih dua poin saja dalam dua laga terakhir Serie A melawan Sampdoria dan Juventus. Kritikan tertuju kepada Mancini dan performa barisan depan Inter yang dihuni Mauro Icardi, Stevan Jovetic dan Rodrigo Palacio.
Sang pelatih dikritik karena tak mampu memaksimalkan potensi Icardi, Palacio dan Jovetic. Akibatnya, hingga pekan kedelapan, Inter hanya melesakkan delapan gol saja ke gawang lawan. Dan krisis itu berlanjut di Renzo Barbera. Baik Icardi maupun Jovetic kembali gagal menjebol gawang lawan. Tapi Inter berhasil unggul lebih dulu melalui gol yang dilesakkan gelandang serang Ivan Perisic sebelum akhirnya menutup laga dengan skor 1-1.
Hasil imbang itu juga tak lepas dari kartu merah Jeison Murillo yang memaksa Inter bermain dengan 10 pemain sejak menit 79. Usai laga, Mancini terang-terangan menunjukkan ketidakpuasannya atas hasil yang diraih timnya. ”Saat ini kami masih di papan atas, tapi saya sungguh tidak puas karena kami menginginkan kemenangan,” kata Mancini kepada Mediaset Premium.
”Tak masalah siapa yang mencetak gol. Yang terpenting adalah hasil akhir. Bermain imbang jelas tidak cukup, kami tidak puas. Tapi kami harus menatap laga berikutnya melawan Bologna. Keberuntungan belum memihak dan kami harus kembali ke jalur kemenangan, secepatnya,” Ivan Perisic menambahkan.
Menyoroti performa barisan depannya, Mancini enggan menyalahkan Icardi maupun Jovetic. ”Periode ini dialami semua penyerang, hal terpenting adalah dia (Icardi) harus tetap tenang dan berperan dalam pergerakan tim. Saya tak tahu apakah ini menyangkut pasokan bola, tapi Icardi dan Jovetic baru bermain bersama selama tujuh laga, mereka butuh waktu untuk saling mengerti,” jelasnya.