Florenzi Rusak Kado Messi

[tie_list type=”minus”]AS ROMA 1-1 BARCELONA [/tie_list]

ROMA – Dinihari kemarin Lionel Messi tercatat sebagai pesepak bola termuda yang mengoleksi 100 caps di Liga Champions. Sejarah baru itu terjadi saat Barcelona menghadapi tuan rumah AS Roma di Stadio Olimpico. Pemain berjuluk La Pulga ini melewati rekor sebelumnya yang dipegang legenda hidup Real Madrid, Raul Gonzalez yang memcahkan rekor saat usianya 28 tahun 84 hari. Sementara Messi 28 tahun 84 hari.

Tetapi momen indah yang harusnya bisa membawa Barca aman di level piala Champions malah rusak karena gol spektakuler bek AS Roma, Alessandro Florenzi. Gol itu tak hanya membuat publik tercengang, namun juga membantu Roma menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1.

Catatan bersejarah itu sekaligus menempatkan Messi sebagai pemain ke-15 yang berhasil mengoleksi 100 laga Liga Champions dengan satu tim. Namun, tak ada perayaan khusus untuk menandai pencapaian bersejarah itu. Juga tak ada kemenangan atau gol dari Messi yang biasanya mengiringi momen istimewanya.

Barcelona hanya mampu unggul beberapa menit saja saat Luis Suarez mencetak gol pada menit 21. Pasalnya, hanya berselang 10 menit saja, I Giallorossi mampu menyamakan kedudukan melalui gol spektakuler dari Alessandro Florenzi. Dia menjebol gawang Marc Andre ter Stegen melalui tendangan voli dari jarak 50 meter. Ter Stegen yang tak menyangka bola akan merobek jala gawangnya, hanya bisa terpana.

Di sisi lain, gol itu disambut gemuruh puluhan ribu Romanisti yang memadati Stadio Olimpico. Sekaligus menenggelamkan semua catatan bersejarah yang ditorehkan Lionel Messi. Skor 1-1 bertahan hingga wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir. ”Itu gol yang spektakuler, raut wajah saya sudah mewakilinya,” kata Florenzi mengomentari gol spektakulernya, seperti dilansir Football Italia.

”Gol seperti itu tidak terjadi setiap hari. Saya merasa emosional saat menyaksikan video tayangan ulang. Gol itu juga sangat penting karena membawa Roma meraih satu poin dari Barca. Kami berhasil mendaki Everest dan menghentikan tim terkuat di dunia. Kami melawannya hingga akhir, berusaha tetap bersatu untuk satu-satunya tujuan,” Florenzi menambahkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan