Iti Pingsan Sebelum Tertimpa Crane

[tie_list type=”minus”]Keluarga Tak Berfirasat Akan Kehilangan[/tie_list]

LEMBANG – Suasana duka menyelimuti rumah Iti Rasti binti Darmini di Kampung Cibogo Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Keluarga dan para tetangga, tak menyangka jika korban akan meninggal mengenaskan di Masjidilharam karena tertimpa crane.

Iti Rasti semasa hidup (Foto: Baban Gandapurnama)
Iti Rasti semasa hidup (Foto: Baban Gandapurnama)

Menurut Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementrian Agama Bandung Barat Rahmat Hidayat, nama korban sempat simpang siur. Setelah dilakukan pengecekan ulang, nama korban bernama Iti Rasti Binti Darmini, 56.

”Ada yang bilang Siti, Risti dan Iti. Kami sendiri sempat kebingungan dengan informasi yang didapat,” ucapnya kepada Bandung Ekspres, di kediaman korban kemarin (12/9).

”Dari informasi yang didapat, Iti tidak langsung terkena jatuhnya crane. Bahkan korban sempat pingsan terlebih dahulu,” tambahnya.

Menurutnya, pihak Kemenag akan mengupayakan asuransi untuk korban. Asuransi akan cair setelah ada sertifikat kematian. Pencairan asuransi dilakukan setelah satu bulan sepeninggalnya korban.

Dia menyebut, akan sesegera mungkin mengurusi asuransi korban. Agar bisa dimanfaatkan untuk biaya keluarga keluarga.

Saat ini, jenazah korban yang tertimpa crane sedang diurus pihak penyelenggara haji di Makkah, Arab Saudi. Sementara untuk pemakaman jenazah Iti, kata dia, harus menunggu pihak keluarga, pemerintah Arab Saudi, Pemerintah Indonesia, dan perwakilan dari Kloter.

Dia membenarkan, jenazah akan dimakamkan di Saudi. Korban berada dirombongan 08 No Paspor B0716645 nomor urut 353. ”Itu memang peraturan dari pemerintahan Arab Saudi. Jenazah tidak bisa dipulangkan dari sana,” tuturnya.

Pengurusan jenazah juga dibantu oleh pihak sektor dan maktab. Korban akan dimakamkan di daerah Tsaraya yang masih berada Makkah.

Sementara itu, salah satu anak korban, Iman Nugraha, 25, mengatakan, saat peristiwa tersebut, ibunya tengah berada di Masjidilharam untuk mengikuti kajian. Sedangan, ayahnya sedang berada di lokasi penginapan dan selamat dari peristiwa tersebut. ”Ibu saat itu lagi di Masjidilharam. Sementara bapak lagi di penginapan. Ada kajian biasa dilakukan dari bada ashar sampai jelang isya,” tutur Iman.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan