Siap Gelar Bandung Culture Folklore 2015

Untuk yang ketiga kalinya Yayasan Citra Dangian Seni (CDS) kembali mengelar event yang bertemakan budaya Sunda. Ketika pertama kali digelar pada tahun 2013 yang bertemakan Festival Mandalajati kemudian dilanjutkan pada tahun 2014 yang bertemakan Pesta Rakyat Mandalajati Festival, kali ini mengusung tema yang sangat menarik yaitu Bandung Culture Folklore (BCF). Kenapa sangat menarik, karena akan mengangkat salah satu kuliner yang menjadi ikon Kota Bandung.

Mengapa peyeum? Menurut Cecep Dadi Setiadi S.Pd selaku ketua Yayasan CDS, yang lebih dikenal dengan Kang Cecep. ditemui di kantornya Jalan Jatihandap No 139, menyampaikan bahwa folklore adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan tidak dibukukan merupakan budaya kolektif yang tersebar.

Sementara itu, folklore menurut Wikipedia antara lain legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok. Folklore juga merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana penyebaran berbagai tradisi budaya. ’’Nah berangkat dari pengertian tersebut, kita coba menggali apa yang ada relevansinya dengan kearifan lokal Bandung,” tukasnya.

Maka ketika berdiskusi dengan team CDS antara lain Bah Niki, Aldo dan Budie 7, saat itu Kang Cecep menyodorkan salah satu kuliner kota Bandung adalah peuyeum. Kenapa peuyeum? Peuyeum adalah makanan tradisional Sunda yang mempunyai falsafah, filosofis, sejarah maupun perilaku budaya yang menjadi simbol, ritual, adat dan kearifan lokal masyarakat serta pembentuk jati diri dan ciri identitas suatu bangsa.

 Peuyeum identik dengan makanan tanah Priangan yang sudah turun temurun yang salah satu sentra indrustrinya ada di daerah Cimeunyan Bandung yang menjadi salah satu makan khas yaitu salah satunya Colenak bahkan kini Peuyeum berkembang menjadi salah satu bagian dalam beberapa varian kuliner. Untuk mempermudah penyampaian Peuyeum pada BCF maka team kreatif membuat ikonnya, yaitu Mang Eyeum.

Ditemui terpisah, Rustandi atau lebih dikenal Kang Budie 7 selaku ketua pelaksana, menyampaikan, bahwa BCF 2015 akan berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 26 September dimulai pukul 14.00. Sementara pada hari Minggu akan dilaksanakan pada pukul 08.00, dimulai dengan helaran pawai budaya yang di mulai dari Cikadut menuju taman Abdi Negara II Cicabe. Kang Budie berharap makan peuyeum bersama tersebut diharapkan bisa memecahkan rekor baru melebihi di Kabupaten Bondowoso tahun 2009, dimana pesertanya 1431 orang, dan di BCF sekitar 1500 orang bisa lebih makan peuyeum bersama dan tercatat di Original Rekor Indonesia (ORI).

Tinggalkan Balasan