Perusahaan Air Enggan Bantu BPBD

[tie_list type=”minus”]Kehabisan Cadangan  Karena Kekeringan  Melanda 21 Kecamatan[/tie_list]

BOGOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor dituntut bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Namun, upaya tersebut belum mendapatkan dukungan dari semua pihak.

Kasi Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengungkapkan, masih terus berkoordinasi dengan PDAM maupun PMI untuk pendistribusian air bersih.

Namun, ia mengeluhkan masih minimnya kepedulian perusahaan air curah yang enggan membantu penyaluran. Bahkan, beberapa waktu lalu saat BPBD kehabisan stok dan berupaya isi ulang di Kecamatan Rancabungur dengan meminta bantuan kepada perusahaan air curah tak diberi.

”Mau kembali ke Cibinong terlalu jauh, jadi kami minta bantuan ke perusahaan air curah terdekat. Tapi, malah harus bayar Rp300 ribu,” ungkapnya.

Ia berharap, semua perusahaan air curah lebih peduli terhadap masalah kekeringan yang sedang melanda Kabupaten Bogor. ”Air tanah terus disedot perusahaan, seharusnya mereka mau bantu masyarakat,” tutur dia.

Lebih lanjut ia mengatakan, kedepan sudah selayaknya setiap kecamatan memiliki sumur artesis. ”Pembangunan sumur artesis bisa juga dilakukan pihak swasta. Kami siap memberikan rekomendasi untuk titik yang pasti,” ungkapnya.

Hingga akhir pekan kemarin, sudah 1.435.000 liter air bersih yang disebar ke 83 desa di 21 kecamatan. Selama ini, yang menjadi masalah adalah masih terbatasnya armada. ”Saat ini, hanya ada 9 armada dari BPBD, PMI dan PDAM,” tegasnya.

Idealnya, kata dia, untuk melayani kebutuhan masyarakat minimal 15 truk tangki. Sebab, diprediksi musim kemarau akan terjadi hingga akhir November.

Budi mengungkapkan, daerah yang paling parah krisis air bersih yakni Kecamatan Cibungbulang, Jasinga, Ciampea, Cariu, dan Jonggol. Sebab, semua desa di kecamatan tersebut membutuhkan pasokan bantuan. (luc/jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan