88 Unit Masih Kosong

[tie_list type=”minus”]Lantai 1 dan 2 Rusunawa Leuwigajah Sudah Penuh[/tie_list]

LEUWIGAJAH – Masyarakat dipersilakan segera menempati Rumah Susun Sederhana sewa (rusunawa) di Jalan Kihapit Leuwigajah Kota Cimahi. Sebab, unit tersisa tinggal 88 unit.

Untuk diketahui, rusunawa yang dibangun pemerintah tersebut memiliki kamar sebanyak 297 uRusunawa Leuwigajahnit dengan tipe 24 meter persegi tanpa furnitur. Rinciannya, ruangannya terbagi atas satu kamar tidur, satu ruang utama, dapur, dan kamar mandi.

”Untuk bagian yang kosong saat ini berada di lantai 3 dan 4, sedangkan lantai satu dan dua sudah terisi,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Cimahi Ison Suhud yang didampingi Kepala UPT Rusunawa Dinas PU Kota Cimahi Agus Hapriyadi kemarin (2/9).

”Ada sekitar 25-30 persen kamar belum terhuni. Kami masih promosikan terus sambil berjalan penambahan penghuni,” tambahnya.

Dia menjelaskan, harga sewa per unit rusunawa paling mahal senilai Rp 350 ribu per bulan (di lantai 1). Itu sudah termasuk biaya sampah dan parkir. ”Makin tinggi lantai, harga sewa semakin berkurang Rp 15,000 per lantai,” ujarnya.

Ison mengatakan, Pemkot Cimahi memberlakukan syarat bagi mereka yang berminat tinggal di rusunawa. Selain asli warga Cimahi, mereka yang diutamakan bisa menempati unit rusunawa yaitu masyarakat berpenghasilan rendah.

”Batas waktu menghuni hanya tiga tahun, harus sudah berkeluarga dengan anak tidak lebih dari dua orang dan maksimal berusia remaja. Asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan,” paparnya.

Jika sudah menghuni selama tiga tahun, lanjutnya, warga harus keluar dari unit rusunawa dan bisa segera diisi oleh peminat lain. Pembayaran dilakukan ke kas daerah lewat rekening bank. Sehingga, pihak UPT Rusunawa tidak menerima uang tunai secara langsung. ”Bayar langsung ke kas daerah, kami hanya menerima resi pembayaran lewat rekening saja,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Cimahi Atty Suharti mengatakan, sebetulnya pihaknya terbuka menerima warga dari berbagai lapisan untuk menempati rusunawa tersebut. ”Namun syarat utamanya, diutamakan warga Cimahi,” ujarnya.

Atty berharap, masyarakat yang terkena bencana alam hingga kehilangan rumah mau ditempatkan di rusunawa. Jika ada pembebasan lahan atau bencana alam yang membuat warga jadi tidak punya tempat tinggal, dipersilakan mengisi rusunawa yang telah disiapkan oleh pemerintah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan