Chris Jhon Prihatin Tinju Profesional

Mantan juara dunia kelas ringan versi WBA, Chris Jhon merasa prihatin dengan kondisi tinju profesional Indonesia. Hal ini terkait dengan minimnya pertandingan tinju profesional baik tingkat nasional maupun internasional yang digelar promotor.

’’Kondisi tinju profesional Indonesia sangat memprihatinkan seperti hidup segan mati tak mau,” kata Chris Jhon yang ditemui saat pagelaran tinju profesional yang digelar Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI) di halaman Kantor Kemenpora, pekan lalu.

Dunia tinju profesional Indonesia mulai bangkit saat keterlibatan media elektronik menampilkan acara pertandingan tinju profesional. Yakni, Sabuk Emas RCTI yang dipromotori Alm Herry ’Aseng’ Sugiarto dan Gelar Tinju Profesional Indosiar (GTPI) dipromotori Alm. Daniel Bahari yang juga mantan pelatih tinju amatir nasional.

Berkat dukungan dua stasiun televisi milik swasta tersebut muncul juara dunia kelas terbang mini IBF, M Rahman dan Chris Jhon yang menjadi juara dunia kelas ringan WBA. ’’Pertandingan tinju profesional tidak seramai dulu. Promotor tidak lagi banyak bermunculan,” katanya.

Chris Jhon berharap dengan berdirinya FTPI yang menjadi organisasi tinju profesional kelima akan semakin marak pertandingan tinju profesional. Sebelum FTPI sudah ada organisasi seperti Komisi Tinju Indonesia (KTI), Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) dan Federasi Tinju Indonesia (FTI).

’’Saya berharap FTPI bisa mencetak promotor yang aktif membuat pertandingan tinju tingkat nasional dan internasional. Bukan malah menambah daftar organisasi tinju profesional yang sudah ada,” katanya.

’’Saya yakin promotor banyak muncul dan junlah pertandingan banyak akan muncul bibit-bibit petinju yang mampu berprestasi,” tegasnya.

Ketika ditanyakan apakah ada keinginan untuk menjadi promotor setelah gantung sarung tinju? ’’Masih saya pikirkan. Saat ini belum terpikir apalagi sponsor sangat sulit,” paparnya. (bam/vil)

Tinggalkan Balasan