Kompetisi Bulu Tangkis Minim

SUBANG – Pembinaan terhadap atlet-atlet bulu tangkis junior perlu diintenskan. Dengan begitu mereka akan menjadi aset di masa mendatang sehingga banyak mendulang prestasi di berbagai kejuaraan. Pengurus Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Subang, Aan Hadari mengatakan, pembinaan atlet khususnya yang junior ini memang harus dilakukan secara kontinyu. ”Pembinaan memang harus terus dilakukan supaya menjadi atlet-atlet berprestasi,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres (Grup Bandung Ekspres).

Pembinaan saja tak cukup untuk mencetak atlet berprestasi di masa mendatang. Kejuaraan bulu tangkis pun harus rutin dilakukan. Kata Aan, minimalnya satu tahun sekali mesti ada kejuaraan bulu tangkis di tingkat daerah. ”Memang ada kejuaraan bulu tangkis yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya, seperti Bupati Cup. Tapi itu saja masih kurang, mesti ada kejuaraan-kejuaraan lainnya lagi. Supaya para atlet itu ada disibukan dengan bertanding, tidak hanya latihan saja,” jelasnya.

Dia juga tidak menghilangkan bahwasannya di tingkat selain kabupaten ada juga kejuaraan. Seperti di tingkat desa. Itu memang patut diapresiasiasi sebagai ajang untuk menambah jam terbang para pemain bulu tangkis. Menyoroti bulutangkis di tingkat nasional yang prestasinya bisa dikatakan meredup khususnya pada nomor tunggal putra, dia menyayangkan. Indonesia masih bertumpu pada nomor ganda putra atau ganda campuran dalam meraih prestasi terbaik di kejuaraan internasional.

”Salah satu menurunya prestasi ini, kurangnya kejuaraan-kejuaraan di daerah, khususnya bagi atlet-atlet junior,” katanya.

Subang saat ini mengharapkan pembulu tangkis yang profesional dan berprestasi. Tidak sekarang, di masa mendatang mau tidak mau harus ada. ”Maka dari itu, atlet bulu tangkis junior ini harus diperhatikan dari sekarang. Di masa mendatang bisa dilihat hasilnya,” pungkasnya. (jpnn/fik)

Tinggalkan Balasan