Dapat Pesanan dari Pasukan Berkuda Timor Leste

Marasati, Perajin Terakhir Pasar Kuda Kota Cimahi

Perkembangan zaman mutlak menuntut perubahan. Marasati sadar itu. Dia menjadi satu-satunya perajin yang masih tampak Pasar Kuda, Kota Cimahi. Bergelut dengan dunia perlengkapan berkuda.

Gatot Pudjie, Cimahi

marasati
GENERASI KETIGA: Marasati memajang pelana buatannya di Pasar Kuda, Kota Cimahi.

JALAN, kian hari kian ramai. Moda transportasi, terus berkembang mengikuti percepatan mobilitas masyarakat di berbagai daerah. Terakhir, ojek pun sudah bertransformasi: tidak lagi menunggu penumpang di pangkalan. Tapi, mengejar penumpang lewat aplikasi berbasis internet.

Andong, delman atau apapun sebutan untuk transportasi yang menggunakan kuda akhirnya hanya cerita. Eksistensi mereka, lebih banyak hanya sebagai penghibur di beberapa lokasi wisata. Keberadaan mereka, tak lagi vital untuk menarik penumpang.

Marasati, 48, warga kampung Bumi Sari RT 01/RW 05, Kelurahan Gado Bangkong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) misalnya. Dia menjadi satu-satunya pedagang dan perajin peralatan berkuda di Pasar Kuda, jalan Sangkuriang, Kecamatan. Cimahi Utara, Kota Cimahi.

‪Dia menjadi satu dari segelintir orang yang memiliki keahlian warisan untuk membuat peralatan berkuda. Marasati merupakan, generasi ketiga dari keluarganya yang mempertahankan usaha ini.

‪Generasi pertama sebagai perajin peralatan berkuda ini sekitar tahun 60-an yang diawali oleh kakek buyutnya di kawasan Pajagalan, Kota Bandung. Kemudian dilanjutkan oleh generasi keduanya. Tak lain adalah ayahnya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu dan perubahan zaman, para perajin dan penjual di kawasan Pajagalan Bandung tersebut mulai menyusut. Bahkan tersisih dari sana.

Maka sebagai generasi ketiga, dia pun mencoba mencari peruntungan di Kota Cimahi pada 2008 lalu. Lokasinya, saat itu cocok: Pasar Kuda yang saat ini sebagian kiosnya diisi oleh para penjual onderdil motor.

‪ Kendati arus globalisasi telah mengubah moda transportasi, namun dirinya merasa tidak takut untuk melanjutkan usahanya ini. Sebab, dia yakin bahwa hobi berkuda tidak akan kehilangan pelannggannya.

‪”Yang namanya hobi itu, mau kemana pun pasti dikejar,” ujar bapak dua orang anak ini saat ditemui Bandung Ekspres di Pasar Kuda Jalan Sangkuriang, Kota Cimahi kemarin (23/8).

Tinggalkan Balasan