Antonius Dibiarkan Tewas

[tie_list type=”minus”]Keluarga Menilai Banyak yang Terlibat[/tie_list]

CIMAHI – Pihak keluarga meminta polisi mengungkap tuntas kasus pembunuhan yang menimpa Antonius Kasri Kasa, 55, manager personalia PT Vonex, Rabu (19/8) lalu. Terlebih, polisi juga sudah menangkap pelaku yaitu AS ,50.

‪”Kami atas nama keluarga besar Antonius Kasri kasa meminta keadilan seadil-adilnya atas kasus pembunuhan ini,” kata adik korban Rosi, 45, kepada wartawan usai pemakaman di Cipageran kemarin (23/8).

‪Rosi mengungkapkan, sebelum kejadian korban sempat bercerita kepada dirinya, jika mendapat ancaman dari salah seorang pegawainya di tempat dia bekerja. Ancaman dilayangkan apabila korban menurunkan jabatan salah satu karyawannya.

Menyikapi cerita dari kakaknya itu, Rasi pun menyarakan untuk pindah dari tempatnya bekerja saat itu. sebab, intimidasi tersebut terus menerus terjadi. ‪”Tapi mungkin kakak saya beranggapan lain, sehingga masih bekerja disitu (PT Vonex),” ucapnya.

Ditambahkan Rosi, walau kakak kandungnya telah meninggal dengan cara yang tidak wajar. Namun pihak keluarganya sudah memaafkan atas perbuatan pelaku dalam kasus ini. Kendati demikian, harapan keluarga terhadap kasus ini, proses hukumnya harus tetap dijalankan.

Senada dengan Rosi, adik ipar dari korban, Victor, 46, menambahkan, pihak keluarga mengapresiasi atas kinerja kepolisian yang telah menangkap pelaku penganiayaan dengan cukup cepat. Hanya saja, Victor juga berharap, petugas kepolisian dapat mengembangkan kasus pembunuhan ini. Sebab, pihak keluarga berkeyakinan masih ada pelaku lainnya yang menjadi dalang di balik kejadian tersebut.

Dirinya belum mempercayai sepenuhnya apa yang diakui oleh tersangka AS. Dalam pengakuan tersangka Victor menyebutkan, tersangka saat itu tidak berniat untuk menghabisi nyawa kakak iparnya. Namun tersangka, kata Victor, hanya meminta korban secara baik-baik, untuk tidak mengangkut bahan benang atau majun di gudang pabrik.

”Pada saat melakukan pembunuhan, dia (AS) menggunakan golok. Masa di kantor menyediakan golok, buat apa,?” katanya.

”Yang menjadi pertanyan saya, Apakah pelaku bekerja sendiri atau diperintah. Soalnya saat korban bersimbah darah, keamanan kantor maupun yang lainnya tidak ada yang menolong. Bahkan korban sempat menelepon salah satu staf dan memberi tahu bahwa dia sedang sekarat,” tambahnya. ‪(gat/rie)

Tinggalkan Balasan