Akses Jalan Menuju SMPN 4 Rusak Parah

NGAMPRAH – Akses jalan menuju SMPN 4 Ngamprah yang berlokasi di RT 03 RW 10, Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat memprihatinkan. Pasalnya, jalan yang dilalui ratusan siswa tersebut kondisinya rusak parah, ditambah akses menuju sekolah cukup panjang hingga 1 kilometer dari jalan utama ke lokasi sekolah.

SMPN 4
HENDRIK KAPARYADI/BANDUNG EKSPRES

DITUTUP: Siswa-siswi SMPN 4 Ngamprah terpaksa melalui jalan pintas yang saat ini sudah ditutup. Jalan tersebut merupakan milik sebuah yayasan yang ditutup belum lama ini.

Kondisi jalan yang berupa tanah dan batu itu terpaksa dilalui siswa setiap harinya. Saat musim kemarau seperti sekarang, kondisi jalan tersebut kotor dan berdebu. Sementara saat musim hujan, jalan tersebut becek dan licin, sehingga membahayakan pengguna jalan terutama para guru dan siswa.

Jalan tersebut kini merupakan akses utama siswa dan guru SMPN 4 Ngamprah setelah jalan lain menuju sekolah tersebut ditutup untuk umum. Lahan jalan milik sebuah yayasan tersebut ditutup seiring dengan selesainya pembangunan SMPN 4 Ngamprah tahun ini.

Kepala SMPN 4 Ngamprah, Yon Jaya membenarkan, bila akses jalan utama yang saat ini dilalui kondisinya rusak. Akses jalan ini sudah tidak laik dilalui para siswa. Sebelumnya, siswa yang hendak datang ke sekolah melalui jalur lain yakni jalan milik sebuah yayasan. Jalan tersebut dipandang jauh lebih nyaman dan cepat.

”Memang sebelumnya yayasan yang memiliki jalan ini telah membuat nota kesepahaman dengan sekolah untuk membuka akses jalan hingga pembangunan sekolah selesai. Karena pembangunan sekolah sudah selesai, maka jalan yayasan itu kembali ditutup, terpaksa siswa melewati jalan desa yang kondisinya rusak,” kata Yon di SMPN 4 Ngamprah kemarin (18/8).

Perbaikan jalan, menurut Yon, dibutuhkan untuk memudahkan akses angkutan umum menuju sekolah. Saat ini, pihak sekolah mengeluarkan anggaran untuk berlangganan angkot guna melakukan antar jemput siswa. Soalnya, belum ada trayek angkutan umum menuju sekolah.

”Kami menyediakan abonemen angkot untuk memudahkan akses siswa ke sekolah. Soalnya naik ojeg biayanya berlipat. Jadi, hanya siswa yang rumahnya lebih dekat saja ke sekolah yang menggunakan ojeg,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan