Eleminasi 1.250 Anjing Liar

[tie_list type=”minus”]Diskan Targetkan 2015 Bebas Penyakit Rabies[/tie_list]

NGAMPRAH – Untuk menjaga kesehatan dari hewan yang ada di tengah masyarakat Kabupaten Bandung Barat, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung Barat menargetkan akan mengeliminasi sekitar 1.250 ekor anjing liar pada tahun 2015. Eliminasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya serangan anjing liar kepada manusia.

Kepala Disnakan Kabupaten Bandung Barat Adiyoto menyatakan, eliminasi terhadap anjing liar di Kabupaten Bandung Barat setiap tahun jumlahnya selalu menurun. ”Eliminasi ini sangat penting dalam upaya mencegah gigitan binatang liar yang mengidap penyakit. Sekalipun Kabupaten Bandung Barat tidak ditemukan rabies tapi daerah di Jawa Barat masih ada yang belun bebas rabies seperti Kabupaten Garut,” ungkapnya kepada wartawan kemarin (13/8).

Anjing liar banyak ditemukan di daerah pelosok, seperti wilayah Selatan dan sejumlah kecamatan yang berdekatan dengan kawasan hutan. Biasanya anjing liar itu tadinya merupakan binatang piaraan namun karena tidak terurus akhirnya dibiarkan berkeliaran.

Anjing yang sudah tidak dipelihara lagi oleh pemiliknya kemudian masuk ke dalam hutan untuk mencari makanan. Pada waktu tertentu anjing liar yang sudah berkoloni akan masuk pemukiman penduduk yang berdekatan dengan kawasan hutan ataupun daerah perbukitan.

”Biasanya anjing liar turun gunung pada musim kemarau seperti sekarang. Untuk mencari makan ataupun mencari air di pemukiman penduduk,” ungkapnya.

Sepanjang tahun ini, di Kabupaten Bandung Barat terjadi empat kasus gigitan anjing dan satu kasus gigitan monyet. Serangan monyet terhadap manusia di Kabupaten Bandung Barat merupakan kejadian pertama di tahun ini. Serangan hewan pada manusia yang tercatat di Disnakan Kabupaten Bandung Barat sepanjang tahun 2015 dilakukan oleh anjing.

”Ada lima korban serangan anjing, di Kecamatan Cikalongwetan, Ngamprah, dan Batujajar. Anjing yang telah menggigit manusia itu kita observasi selama 14 hari untuk mengetahui ada tidaknya virus rabies. Karena hasilnya negatif, maka anjing-anjing kita beri vaksin,” tuturnya.

Sementara itu, jumlah anjing peliharaan yabg tercatat pada Disnakan Kabupaten Bandung Barat sebanyak 3.700-an ekor. Penyuluhan kepada pemilik anjing supaya tidak melepasliarkan hewan peliharaannya itu. ”Kita selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membiarkan anjing peliharaannya berkeliaran,” tandasnya. (drx/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan