Ubah Pasar Simpang Jadi Empat Lantai

COBLONG – Pasar Tradisional Simpang Dago direncanakan mendapat revitalisasi dalam waktu dekat. Pembangunan tersebut rencanannya akan menggunakan anggaran PD Pasar sebesar Rp 20 Miliar.

Emil-Pasar Simpang Dago
LIHAT KONDISI: Walikota Bandung Ridwan Kamil berbincang dengan pedagang di Pasar Simpang Dago, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung kemarin (5/8).

Dirut PD Pasar Rinal Siswadi mengungkapkan, Pasar Simpang yang saat ini kerap menjadi titik kemacetan di seputaran Dago, akan dibenahi. Mulai dari tempat parkir, tempat perbelanjaan sampai pengelolaan Pedagang Kaki Lima (PKL) agar tidak tumpah ke jalan.

’’Kita sudah membuat perencanaan, kalau tidak ada halangan feasibility study (studi kelayakan) selesai tahun ini. Tadi disampaikan Pak Wali, arahannya Pasar Simpang itu eksistingnya 800 meter persegi dan ada yang harus diperluas 500 meter,’’ ujar dia setelah sidak bersama wali kota di kawasan Jalan Ir H Juanda, Bandung kemarin (5/7).

Rinal menjelaskan, proyek tersebut memprioritaskan pedagang-pedagang yang sudah lama. Termasuk rencana pembangunan area parkir yang menjadi penyempurna aksesibilitas kenyamanan di Pasar Simpang versi modern, yang nantinya akan dibuat. ’’Targetnya kami mengurangi dan mengakomodir PKL, dan juga mengurangi parkir sepanjang Jalan Juanda. Yang aktif 106 orang dari 120 ruang dagang. Pedagang pasar tumpah sekitar 200. Ruang dagang tidak semuanya untuk pedagang basah. Saat ini dengan 800 meter pasar simpang mempunyai ruang dagang 120,’’ papar dia.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, rencana tersebut tidak akan mengunakan anggaran APBD, sehingga proyek itu akan berlangsung cepat. Mengenai jenis pasar yang akan dibuat, dia mengatakan akan membantuk pasar modern kelas A dengan empat lantai. Gedung tersebut akan mencakup parkiran, pasar basah, dan beberapa jenis kebutuhan pasar lain. Termasuk mengakomodir PKL di sekitaran Jalan Ir H Juanda.

’’Satu lantai untuk sembako, tiga lantai untuk macam-macam. Pasti laku lah ini mah satu daerah strategis. Ini pasarnya tipe A saja nggak usah ada apartemen. Karena kalau liat kondisinya ini susah akses kalau harus dikombinasi ,’’ ujar dia.

Jenis pasar modern biasanya membutuhkan waktu delapan bulan untuk penyelesaian keseluruhan. Proyek tersebut akan dimulai pada tahun depan. Dengan pengoptimalkan hal tersebut, Pemkot Bandung berharap akan menghilangkan masalah kemacetan di kawasan Dago. (fie/far)

Tinggalkan Balasan