Peternak Ayam Kena Imbas Kemarau

IBUN – Akibat kemarau yang berkepanjangan, bukan hanya manusia yang terkena imbasnya tapi juga hewan. Para peternak ayam broiler mengeluhkan penyakit Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang mulai menyerang ayam ternak mereka.

KEPOKMAS
JP PHOTO

HARGA NAIK: Pembeli sedang memilih daging ayam daging di sebuah pasar tradisional.

’’Usia ayam dari DOC (anak ayam) tidak sampai 35 hari, hanya bisa bertahan 23-25 hari. Jelas berat timbangan juga menurun, sementara harga pakan cukup meningkat,’’ keluh peternak ayam broiler Nana Sumarna kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) di Ibun kemarin (4/8).

Kondisi cuaca yang memberi pengaruh kepada ayam, membuat ayam terus menerus mengeluarkan cairan. Padahal kata dia, obat juga faksin biasa diberikan. ’’Dan anehnya, kondisi ayam sepertinya lemah dan sulit besar. Beda dari biasanya,’’ katanya.

Nana menilai, kemungkinan hal tersebut menjadi alasa harga daging ayam mahal di pasar tradisional. Harga komoditas daging ayam Rp 22,500 meski yang terjadi di pasar tradisional harga ayam masih tetap tinggi di kisaran Rp 30.000 sampai Rp 35.000 per kilogram. ’’Mungkin mahalnya ayam tersebut dikarenakan kurangnya pasokan ayam dari para peternak,’’ jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, harga DOC (anak ayam) dan pakan meningkat. ’’Maka dengan meningkatnya harga anak ayam dan pakan, kami selaku peternak lebih baik berhenti dulu menunggu harga stabil. Dan otomatis suplai daging ayam akan berkurang, sedangkan kebutuhan tetap, pasti di pasar mahal. Selain itu meningkatnya harga daging ayam, karena sebagian pengkonsumsi daging sapi memilih daging ayam karena kalau dibandingkan dengan daging sapi mahal,’’ terangnya. (aku/far)

Tinggalkan Balasan