PANYILEUKAN – Pertalite telah resmi dilepas ke publik pada Jumat (24/7). Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru itu disebut mempunyai kualitas oktan 90 lebih tinggi dari jenis premium (88) dan lebih rendah dari jenis pertamax (92). Pertamina telah memasarkannya di tiga kota besar, yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
”Peluncuran pertalite ini ditujukan untuk memberikan pilihan BBM kepada masyarakat, bukan untuk menghilangkan BBM subsidi Premium,” ujar Pengawas BBM SPBU 3140501, Tubagus Andi Gumilar kepada Bandung Ekspres yang diwawancarai di Jalan Soekarno Hatta Nomor 728 Bandung, kemarin (24/7)
Namun demikian, pantauan Bandung Ekspres di SPBU 3140501, pembeli untuk BBM jenis baru tersebut masih minim. ”Ya kebanyakan masih yang reguler (premium),” ucap Andi.
Padahal, menurut dia, pihak SPBU telah menyediakan stok sebanyak 16.000 liter pertalite. Selain itu, SPBU 3140601 telah menyetok pertalite guna melayani pembeli pertalite. Baik bagi kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedikitnya pembeli juga diindikasikan karena pertalite baru diluncurkan. ”Nanti kalau sudah sosialisasi lebih jauh oleh Pertamina mungkin penggunanya akan naik,” terang Andi.
Tapi, menurut dia yang telah bekerja selama empat tahun terakhir, optimistis penjualan pertalite akan laku keras dalam waktu empat hari ke depan. Dengan terus memberi pengertian mengenai pertalite. Targetnya, pertalite bisa menjual mencapai 55 persen dari BBM subsidi.
Andi mengaku optimistis dengan alasan yang jelas. Sebab, pertalite memiliki kualitas yang lebih baik dengan Research Oktan Number (RON) yang lebih tinggi dibanding premium. Dia juga meyakini pertalite akan mempunyai pasarnya sendiri. ”Kita tidak membabi buta. Kita market survey, kerja konsultan, bagaimana persepsi orang. Ini bukan jual minuman yang langsung minum, tapi ini harus tes pasar, uji lapangan, dan uji lab. Semoga sesuai. Tapi kita yakin sesuai,” terang dia.