Pemerintah Tahan Harga BBM

[tie_list type=”minus”]Menteri ESDM Berdalih agar Pertamina Untung Dulu [/tie_list]

JAKARTA – Anjloknya harga minyak mentah dunia membuat isu penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri terus memanas. Berbagai kalangan mendesak pemerintah konsisten dengan keputusan mengikuti mekanisme pasar. Jadi, saat harga minyak di pasar internasional turun, harga BBM bersubsidi harus ikut turun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengakui, secara teori jika harga minyak dunia turun, harga BBM di dalam negeri juga akan turun. Namun, ada beberapa aspek yang tengah dikaji pemerintah sehingga masih menahan harga BBM. ”Jadi, (harga BBM) tidak akan buru-buru turun,” ujarnya kemarin.

Sebagaimana diketahui, akhir pekan lalu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kali pertama anjlok hingga di bawah level psikologis USD 50 per barel sejak April 2015 setelah sempat menyentuh USD 49,77 per barel. Kemarin harga minyak juga kembali tertekan ke level USD 50,3 per barel, melemah tipis daripada periode Selasa (21/7) pada posisi USD 50,75 per barel.

Menurut Sudirman, fokus pemerintah saat ini adalah menjaga stabilitas harga BBM. Dia mencontohkan, ketika harga minyak bergerak naik ke kisaran USD 60 per barel pada periode Mei-Juni lalu, pemerintah meminta Pertamina tidak menaikkan harga BBM. ”Waktu itu Pertamina sempat menanggung rugi,” katanya.

Karena itu, ketika saat ini harga minyak kembali turun pada kisaran USD 50 per barel, pemerintah tidak ingin buru-buru menurunkan harga BBM. Tujuannya, Pertamina mendapat kompensasi atas kerugian yang sudah ditanggung pada periode Mei-Juni lalu. ”Karena Pertamina sebagai korporasi juga harus dijaga (agar tidak terus menanggung rugi dalam penjualan BBM),” ucapnya.

Sudirman mengatakan, saat ini pemerintah juga tengah merancang skema dana cadangan untuk Pertamina. Artinya, ketika harga minyak turun seperti saat ini, Pertamina bisa mendapat untung dari menjual BBM jenis premium dan solar yang harganya ditetapkan pemerintah. Nah, ketika nanti harga minyak dunia naik, Pertamina diharapkan menggunakan dana cadangan itu untuk menutup kerugiannya. ”Dengan begitu, harga BBM akan lebih stabil, tidak cepat naik turun,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan