Mobil Listrik Dasep untuk Riset

[tie_list type=”minus”]Baru Prototipe, Bukan Pengadaan [/tie_list]

JAKARTA – Dasep Ahmadi, pembuat mobil listrik BUMN yang dipermasalahkan Kejaksaan Agung, menyayangkan ada pihak yang memperkarakan proyek inovasi tersebut. Menurutnya proyek itu sejak awal ditujukan untuk keperluan riset. Mobil yang dibuat itu pun merupakan prototipe.

Menurut Dasep proyek 16 mobil listrik yang dipesan 3 perusahaan BUMN itu tidak bisa dikatakan pengadaan. Sebab, mekanisme pelaksanaannya berbeda dengan pengadaan barang dan jasa pada umumnya. ’’Saya ini diminta membuat sebuah produk baru. Jadi belum ada barang yang bisa dibuat contoh maupun tolak ukurnya,’’ ujarnya.

Dalam hal spesifikasi mobil, misalnya, Dasep mengatakan, penentuannya berdasarkan kesepakatan bersama antara dia dan tiga perusahaan BUMN pemesan. ’’Kalau pengadaan kan berarti sudah ada mobil yang punya spesifikasi yang bisa dijadikan pembanding,’’ lanjutnya.

Dari 16 mobil yang dipesan Pertamina, BRI, dan PGN, Dasep diminta membuat jenis mini bus dan executive car (jenis MPV). Rinciannya, Pertamina memesan 6 unit (seluruhnya executive car), PGN 5 unit (4 mini bus dan 1 executive car), dan BRI 5 unit (4 mini bus dan 1 executive car). Menurut Dasep, semua mobil itu tuntas dikerjakan sebelum perhelatan KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali, 2013 silam.

Seperti diketahui, tujuan proyek mobil listrik itu salah satunya ialah untuk dipamerkan di perhelatan APEC. Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono ingin dunia internasional melihat Indonesia telah mampu membuat mobil listrik. SBY ingin dunia melihat Indonesia serius mendukung teknologi hijau.

Dasep mengatakan, saat APEC digelar, dia menyerahkan delapan unit executive car. Namun, yang dipamerkan di APEC ternyata hanya empat. ’’Mungkin karena keterbatasan stan pamer saja,’’ ujarnya. Nah, kendaraan yang tak dipamerkan dititipkan di bengkel milik Dasep di daerah Depok.

Setelah APEC berakhir, kendaraan-kendaraan itu ada yang dihibahkan ke kampus. Terutama kampus yang selama ini memiliki tim riset mobil listrik. Pertamina yang memulai terlebih dulu. Enam executive car mereka hibahkan ke sejumlah kampus. ’’Sebenarnya BRI juga akan menghibahkan mobil pesanannya. Tapi entah kenapa belum dilaksanakan. Jadi masih ditempat saya,’’ ujarnya.

Tinggalkan Balasan