PTN Kebanjiran Kuota Limpahan

SURABAYA – Hasil seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) diumumkan secara serentak Kamis (9/7) pukul 17.00. Di antara enam PTN yang ada di bawah Panitia Lokal 50 Surabaya, hampir semuanya mampu memenuhi kuotanya, bahkan berlebih.

SBMPTN 2015
EDDY JUNEDY/JP PHOTOPENUHI KUOTA: Dari pengumuman SBMPTN yang dilakukan pada Kamis (9/7) kemarin, banyak kampus yang sukses memenuhi kuotanya. Namun begitu, daya tampung mahasiswa malah meluber, seperti di Surabaya.

Ada dua faktor yang membuat kuota di enam PTN tersebut berlimpah. Yakni, kuota limpahan dari hasil seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) dan kuota bidik misi.
Hal tersebut juga terlihat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Awalnya, kuota mahasiswa baru di kampus itu untuk jalur SBM PTN sebanyak 30 persen dari total daya tampung atau sekitar 1.532 kursi. Kuota akhir yang diterima melalui SBM PTN menjadi 1.927 orang.
’’Di antara jumlah itu, 477 adalah mahasiswa bidik misi,” ungkap Wakil Rektor I Unesa Yuni Sri Rahayu saat ditemui di ruang pertemuan Rektorat Unesa.
Menurut perempuan yang juga ketua Panlok 50 Surabaya tersebut, kuota yang berlebih itu merupakan limpahan dari jalur SNMPTN. Sebab, dalam proses daftar ulang di jalur SNMPTN tersebut, ternyata ada 289 calon mahasiswa baru yang tidak melakukan daftar ulang.
Menurut Bekti, mahasiswa yang diterima selanjutnya diminta untuk mengisi biodata secara online pada 13–27 Juli. Lalu, pada 28 Juli, mereka wajib datang ke ITS untuk tes kesehatan dan verifikasi biodata yang sudah diisikan secara daring. ’’Daftar ulangnya pada 28–31 Juli. Tiap fakultas di ITS punya jadwal yang berbeda-beda,” ungkapnya.
Sementara itu, Universitas Airlangga dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya juga menerima mahasiswa berlebih lewat SBM PTN. Dari daya tampung 1.505 kursi, Unair menerima 1.735 mahasiswa. Bahkan, satu-satunya kampus negeri di Madura, Universitas Trunojoyo Madura di Bangkalan, juga mengalami kelebihan kuota. Dari kuota awal SBMPTN sebanyak 1.052 kursi, dipenuhi 1.275 maba.
Begitu pun di Universitas Pembangunan Nasional Jatim. Kampus negeri yang baru kali pertama mengikuti proses penerimaan mahasiswa baru lewat jalur SBMPTN tersebut juga kelebihan kuota karena menerima mahasiswa bidik misi lebih banyak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan