Dukungan Alfamart terhadap Kesehatan Mata Anak

PT SUMBER Alfaria Trijaya Tbk (PT SAT Tbk), pengelola minimarket Alfamart dan Alfamidi menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan mata pada anak. Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengungkapkan, penglihatan memegang peranan penting dalam keberhasilan belajar anak di sekolah.
”Misi kami sederhana, ingin memudahkan anak-anak dalam proses belajar,” ungkapnya di sela acara Buka Puasa Bersama Media Nasional yang digelar Alfamart di Restoran Meradelima, Jakarta, Senin (6/7).
Kondisi tersebut mendorong PT SAT Tbk untuk menghimpun dan menyalurkan donasi konsumennya bagi masyarakat luas yang membutuhkan. Salah satunya bekerja sama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa (YBBB), sebuah organisasi yang peduli akan kemajuan dan pendidikan anak Indonesia, dengan meluncurkan program ”Bright Eyes, Bright Future”.
Melalui program ini, perusahaan ritel tersebut membagikan sebanyak 30 ribu kacamata gratis bagi pelajar yang mengalami gangguan penglihatan jarak dekat, di lebih dari 30 kota di Indonesia.
Rangkaian program dilaksanakan mulai dari pemeriksaan mata secara gratis, kemudian ditindaklanjuti dengan pemberian kacamata. Anak-anak penerima kacamata pun akan dapat memiliki penglihatan yang lebih baik.
Ketua YBBB, H. Witdarmono menyebutkan, realisasi penyaluran bantuan hingga Juni 2015 telah disalurkan sebanyak 19.231 kacamata kepada pelajar di 211 sekolah di Jabodetabek, Malang, Surabaya, Cirebon, Yogyakarta, Semarang, Serang, Medan, dan Batam. Penerima donasi ini terbanyak adalah pelajar di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah 7.285 pelajar.
Witdarmono menyebutkan, program Donasi 30 ribu Kacamata bagi Anak Indonesia siap mencatatkan namanya di Museum Rekor Indonesia (MURI). ”Kami optimistis bisa memecahkan rekor sebelumnya dan menuliskan sejarah baru di MURI,” imbuhnya.
Solihin menambahkan, bantuan ini merupakan hasil donasi konsumen Alfamart dan Alfamidi yang dihimpun selama periode 1 Februari hingga 30 April 2015, yang terkumpul sebanyak Rp 6,95 miliar.
”Dengan adanya deteksi dini dan pembagian alat bantu, diharapkan gangguan penglihatan, khususnya jarak dekat ini, tidak lagi menjadi penghalang bagi pelajar Indonesia mengukir prestasi terbaiknya,” tegas Solihin.

Tinggalkan Balasan