Kusir Keretek Minta Relokasi

MAJALAYA – Larangan keretek atau delman untuk mangkal di Jalan Raya Alun-alun, tepatnya di depan Masjid Agung Majalaya oleh pemerintah kecamatan dan petugas Satpol PP, dikeluhkan beberapa kusir.

keretek
JP PHOTO

BUTUH SOLUSI: Keberadaan keretek di sebuah daerah harus diperhatikan, karena berkaitan dengan nasib banyak orang.

Pasalnya, pelarangan tersebut tidak disertai dengan penempatan baru yang telah semestinya. Salah satu kusir keretek Nandang, 29, warga Wangisagara, Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya mengeluhkan larangan tersebut. Pasalnya, larangan tersebut tidak disertakan dengan relokasi tempat yang disediakan sebagai penggantinya. ’’Saya bingung mau pindah ke mana kalau dilarang mangkal di sini. Sedangkan setiap hari saya dan keluarga harus makan,’’ jelas Nandang kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres), saat menunggu penumpang kemarin ( 23/6).

Guna mencari nafkah bagi keluarga, selama 12 tahun dia sehari-hari telah bekerja sebagai kusir keretek. ’’Tidak punya kerjaan lain selain jadi tukang kusir keretek. Kalau misalkan dilarang mangkal di sini, berarti harus mangkal di mana. Sedangkan setiap harinya keluarga di rumah harus makan,’’ keluhnya.

Dia mengaku, sejak awal Ramadan dirinya tidak tenang dalam bekerja. Pasalnya, beberapa petugas Satpol PP terus melakukan operasi dan melarang keretek untuk mangkal. Namun, kata dia, anehnya petugas tersebut hanya bisa melarang tanpa memberikan solusi. Justru dia mempertanyakan, lokasi seharusnya keretek berada. ’’Asa teu puguh gawe teh, milari kipayah kanggo keluarga asa dibeubeurik kieu. Gawe teh jadi teu tenang. Duka kumaha nasib jalmi leutik,’’ ucapnya.

Nandang menambahkan, sejak ada pelarangan tersebut, omzetnya menurun drastis. ’’Biasanya pendapatan sehari saya mencapai Rp 50 ribu, kini hanya Rp 10 sampai dengan Rp 20 ribu/hari,’’ ucapnya.

Hal senada disampaikan Yaya, 40, kusir lainnya. Dia masih menitikberatkan kepada kebutuhan keluarganya yang terganggu jika tidak bekerja. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk mencari solusi terkait persoalan yang terjadi.

Dia percaya pemerintah sayang kepada warganya. ’’Jangan sampai dengan adanya pelarangan ini, kusir keretek menjadi pengangguran. Segera cari solusi terbaik, saya yakin pemerintah pasti bisa,’’ tandasnya.

Tinggalkan Balasan