Sudah 8 Kali Kecelakaan

[tie_list type=”minus”]Jalan Sangat Panjang dan Landai [/tie_list]

PURWAKARTA – Tol Cikopo-Palimanan memang baru seminggu dioperasikan. Namun, tol yang dikenal dengan Cipali itu sudah diwarnai delapan kecelakaan yang merenggut nyawa.

Apa yang menjadi penyebab kecelakaan terjadi di jalan tol sepanjang 116 kilometer (Km) itu? Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPera) Hediyanto W Husaini mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim di lapangan untuk meneliti penyebab kecelakaan.

”Hasilnya, sebanyak 90 persen kecelakaan berasal dari arah timur ke barat atau dari arah Surabaya ke arah Jakarta. Mereka juga kami interview, ternyata kalau biasanya mereka berhenti untuk istirahat, tapi karena tol ini panjang dan lurus terus. Mereka kurang istirahat dan akhirnya kelelahan,” papar Hedi kemarin (22/6).

Selain karena faktor kesalahan internal pengemudi, Hedi mengakui kurangnya pemberitahuan di ruas Tol Cikapali juga menjadi penyebabnya. Pemberitahuan yang Hedi maksud yakni terkait imbauan untuk beristirahat. Terlebih, baru ada satu rest area di tol terpanjang di Indonesia itu.

”Nanti akan kami tambah tempat rest area dan pemberitahuan untuk istirahat kalau mengantuk agar tidak membahayakan,” tandas Hedi.

Sementara itu, pengamat transportasi Agus Pambagio memprediksi Tol Cipali bakal banyak memakan korban jiwa. Sebab, baru seminggu dioperasikan, tol terpanjang di Indonesia itu sudah memakan dua korban jiwa dan delapan kecelakaan.

Menurutnya, kelelahan pengemudi menjadi pemicu utama terjadinya kecelakaan. Terlebih, pengemudi di Indonesia tidak terbiasa dengan jalan tol yang sangat panjang.

”Saya perkirakan tol Cipali akan banyak makan korban. Lihat saja nanti. Karena apa, jalurnya sangat panjang, orang jadi kelelahan dan ngantuk lantas kehilangan fokus dan keseimbangan,” ungkap Agus saat dihubungi JPNN.com (Grup Bandung Ekspres) kemarin.

Karena itu, dia mengimbau agar pengendara lebih hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan bila melewati jalur tol Cipali. Agus menganjurkan, bila pengendara lelah, sebaiknya memilih untuk beristirahat.

”Ya itu tadi yang saya bilang, pengemudi di Indonesia ini enggak terbiasa mengemudi di jalur yang panjang. Kalau lelah, ya sudah lebih baik istirahat saja. Di sini kan enggak, liat jalan lurus main hajar saja,” sebutnya. (chi/jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan