Voli Harus Puas dengan Perunggu

SINGAPURA – Tim voli putri Thailand masih terlalu tangguh bagi timnas voli putri Indonesia. Pada babak semifinal, tim polesan Muhammad Ansori tersebut tak berdaya saat takluk di tangan juara bertahan, Thailand, 1-3 (25-21,13-25,23-25,13-25) pada babak semifinal di OCBC Arena Hall 2, kemarin (14/6).

KECOLONGAN: Tim voli putri harus puas dengan peringkat tiga usai dikalahkan Thailand dalam pertandingan kemarin (14/6).
JPPHOTO

KECOLONGAN: Tim voli putri harus puas dengan peringkat tiga usai dikalahkan Thailand dalam pertandingan kemarin (14/6).

Hasil tersebut membuat Amalia Fajrina Nabila dkk, harus puas merebut medali perunggu dan gagal melangkahkan ke babak puncak. Hasil tersebut mengulangi capaian pada SEA Games Myanmar 2013, yang juga merebut medali perunggu.

Indonesia sebenarnya memiliki celah untuk memenangi laga, ketika mampu unggul di set pertama dengan, 25-21. Namun di set kedua negeri gajah putih yang mengubah pola permainan dan bermain lebih cepat mampu menyamakan kedudukan,13-25. Pada set ketiga, memiliki kesempatan untuk unggul, namun beberapa kesalahan seperti serve yang sering error membuat Thailand mampu mengambil set ketiga, 23-25. Dan pada akhirnya melenggang ke final setelah menang di set terakhir dengan skor yang nyaman 13-25.

’’Mereka memang sudah bagus ya, kelasnya sudah dunia. Mulai dari variasi serangan dan juga ketenangan para pemainnya. Setelah ini, mereka langsung ikut kejuaraan dunia di Swiss. Kalau kita ya langsung pulang,” ucap Muhammad Ansori, pelatih tim voli putri Indonesia.

Senada dengan Ansori, Alia-sapaan akrab Amalia Fajrina Nabila juga mengakui bahwa level lawan memang jauh di atas Indonesia. Tidak hanya itu saja, faktor tidak ada sama sekali try out yang dilakukan oleh tim putri, juga sangat berpengaruh terhadap performa, pengalaman serta jam terbang yang dimiliki oleh rekan-rekannya.

’’Kita jangankan Thailand, sama Filipina aja try out kami kalah. Apalagi teamwork mereka udah dibangun beberapa tahun lamanya. Sedangkan kami hanya dikumpulkan ketika akan mendekati kejuaraan saja,” ujarnya.

Dirinya bersama rekan satu tim lainnya, sebenarnya ingin mengikuti pelatnas jangka panjang dan mencicipi beberapa kejuaraan lain yang kelasnya di atas Asia Tenggara. Hal itu diperlukan jika ingin level permainan timnya tidak sebatas di level Asia Tenggara saja, namun bisa lebih tinggi dari itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan