Teliti Otak Lewat Game

[tie_list type=”minus”]Penelitian Dosen Unjani Bersama Mahasiswa [/tie_list]

CIMAHI – Sejumlah Mahasiswa dari Fakultas MIPA jurusan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) mencoba mengembangkan aplikasi berupa game yang mampu mendeteksi dan menggambarkan kondisi aktivitas dalam pikiran manusia. Game tersebut bisa diakses secara offline.

Aplikasi tersebut diperagakan salah seorang dosen Informatika Unjani Esmeralda C. Djamal bersama salah satu mahasiswa angkatan 2010, Ahmad Arif kepada di Seminar Nasional Iptek Jenderal Achmad Yani (SNIJA) 2015 kemarin.

Esmeralda menjelaskan, penelitian yang dilakukannya ini adalah suatu memproses dan mengolah data digital dari sebuah alat pendeteksi berupa Electroencephalogram ( EEG) atau suatu alat test untuk mendeteksi kelainan aktivitas elektrik otak yang disambungkan ke dalam sebuah aplikasi komputer. Tujuannya, untuk menghasilkan dan mendeteksi gambaran tentang kondisi aktivitas pikiran dalam otak manusia.

Dia mencontohkan, beberapa variabel yang dideteksi di dalam otak adalah keinginan menggenggam dan tidak menggenggam di dalam pikiran tanpa ada intervensi apapun. ”Kami mengklasifikasikan apakah kondisi kita sedang rileks, marah, semangat atau sedang kecewa, jadi tanpa bisa dibohongi kita tidak bisa mengaku semangat saat kecewa, kondisi itu akan tertangkap oleh otak sebagai kecewa. Kemudian mendeteksi waspada dan tidak waspada,” jelasnya kemarin.

Meski tingkat akurasi belum begitu baik, namun pihaknya mengaku akan terus mengembangkan penelitiannya ini. Bahkan diakuinya, penelitiannya dimulai dari medio 2000 dan baru melibatkan enam hingga tujuh mahasiswanya mulai dari 2014. Itu pun mereka yang sedang menyusun skripsi tentang penelitian tersebut. ”Tiga di antara mahasiswa tersebut ada yang mendapatkan program kreativitas mahasiswa dari Dikti,” tandasnya.

Fokusnya penelitian pada program games tersebut, kata dia, pihaknya melibatkan sejumlah tenaga ahli seperti tenaga kedokteran, psikiater dan tenaga dari teknik fisika.

”Khusus pemrosesan sinyal, kami dibantu dari teknik fisika ITB,” ucapnya sambil menabahkan, alat temuannya ini sudah bagus dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

”Kalau akurasinya bagus maka aplikasi ini bisa digunakan, untuk menguji mahasiswa apakah sedang perhatian atau tidak perhatian,” ucapnya lagi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan