Indeks Integritas Rerata SMA/SMK Rendah

JAKARTA – Hasil ujian nasional (Unas) jenjang pendidikan SMA/SMK rata-rata tinggi. Hanya saja untuk indeks integritas Unas masih rendah. Sebab, rata-rata diperoleh dengan cara yang curang.

’’Dari hasil Unas SMA/SMK, banyak sekolah yang nilainya tinggi. Hanya saja nilai tinggi ini diperoleh dengan cara curang, makanya dari hasil pemetaan, indeks integritas Unas rerata SMA/SMK masih sangat rendah,’’ kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam jumpa pers di kantornya, Senin (18/5).

Meski begitu, Anies mengatakan ini bukanlah akhir dari proses. Adanya fakta nilai kejujuran masih memprihatinkan, ini karena sudah lama ada sikap diam dan mendiamkan.

’’Indeks integritas Unas bukan sekadar ditujukan untuk menjadi bahan perbaikan integritas proses pendidikan di siswa, guru, dan sekolah. Ini merupakan mengembalikan praktik kejujuran dan berintegritas di seluruh aspek kehidupan bangsa,’’ bebernya.

Menteri Anies meminta, tahun depan pihak sekolah dan kepala daerah meningkatkan indeks integritas Unas. Prestasi tinggi perlu, namun nilainya jadi tak bermakna bila diperoleh dengan cara curang.

Namun, berdasarkan dari data yang masuk, indeks integritas tertinggi terdapat di tujuh provinsi di Indonesia. “Sebanyak tujuh provinsi yang mempunyai tingkat kecurangan di bawah 20 persen. Ketujuh provinsi tersebut yakni, Bangka Belitung, Yogyakarta, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, NTT dan Gorintalo,” ucapnya. Indeks integritas adalah gambaran kejujuran sekolah di setiap provinsi di Indonesia. Anies menyebutkan, indeks integritas dijadikan sebagai bentuk revolusi mental di lingkungan pendidikan.

’’Tidak sedikit provinsi yang mengalami peningkatan indeks integritas secara signifikan. Tetapi, ada juga sejumlah provinsi yang pada tahun-tahun sebelumnya telah terindikasi indeks integritasnya rendah, bahkan tahun ini tetap rendah atau bahkan menjadi lebih rendah,” tuturnya.

Tetapi, namun Anies tidak mau menyampaikan nama provinsi-provinsi yang memiliki indeks integritas yang rendah. Padahal, setidaknya ada 15 provinsi yang mempunyai indeks integritas kurang dari 50 persen. ’’Terlebih dahulu, kami akan memberi tahu hasil ini kepada para pemimpin daerah, sehingga untuk saat ini belum dapat mengumumkan nama-nama provinsi secara keseluruhan. Karena ini merupakan bagian dari etika,” jelasnya. (esy/tam)

Tinggalkan Balasan