[tie_list type=”minus”]Meski Kalah, Tetap Melaju[/tie_list]
MUENCHEN – Barcelona tinggal selangkah lagi menuntaskan moso treble winners-nya di musim ini. Setelah gelar juara Primera Division dan Copa del Rey sudah berada di depan mata, kini satu tangan La Blaugrana sudah menggenggam trofi Liga Champions. Final di Berlin pada 6 Juni nanti jadi kuncinya.
Jalan menuju ke Berlin itu dirangkai dari Muenchen. Tepatnya di Allianz Arena, kandang Bayern Muenchen. Bekal kemenangan telak 3-0 pada leg pertama di Camp Nou sepekan lalu (7/5) meloloskan Lionel Messi dkk. Kendati, pada leg kedua Rabu dini hari kemarin (13/5) mereka tumbang 3-2.
Adalah dua gol Neymar yang tetap memberikan nafas tiga gelar itu. Brace Ney itu terjadi masing-masing pada menit ke-15 dan 29. Sedangkan upaya Die Roten mentok tiga gol dari Mehdi Benatia (menit ke-7), Robert Lewandowski (menit ke-59) dan ditutup Thomas Mueller (menit ke-74).
Praktis, termasuk dengan laga final di Berlin, maka Barca tinggal menuntaskan satu laga penentu juara di Primera Division, dengan bertamu ke Vicente Calderon, kandang Atletico Madrid (18/5) plus final Copa del Rey di kandang sendiri melawan Athletic Bilbao (31/5).
’’Luar biasa dalam posisi ini (membuka kans tiga gelar). Yang kami butuhkan untuk merealisasikannya hanya perlu satu kemenenangan dari tiga laga penentu itu, dan kami harus memenangi semuanya,’’ ujar pelatih Barcelona, Luis Enrique, sebagaimana dikutip di ESPN.
Seperti yang sudah dikatakan Enrique, Bayern pasti tampil mengejutkan di kandangnya sendiri. Buktinya, lagi-lagi Barca kalah dari penguasaan bola. Bahkan untuk leg kedua ini dominasi penguasaan bola Philipp Lahm dkk lebih besar. Bayern menguasai ball possession 64 persen.
Tidak hanya itu, aliran bola ke depan gawang Marc-Andre Ter Stegen juga lebih deras. Statistik Soccerway menyebut, Bayern mencatatkan 16 kali tendangan, enam di antaranya tepat sasaran. Bandingkan dengan Barca yang hanya mengandalkan counter attack efektif dengan tiga shots on goal-nya.
Kekalahan di Allianz Arena mematahkan dua rekor Barca. Pertama, rekor unbeaten-nya dalam 18 laga di semua ajang, dan kedua memutus rekor cleansheet dalam 645 menit sejak kemenangan 3-1 atas Paris Saint-Germain (PSG) di Paris, 12 April lalu. ’’Fisik Bayern benar-benar perkasa, terutama di babak kedua, mereka ingin membalikkan keadaan. Bagaimana pun, saya tetap puas dengan performa pemain, dan mereka layak mendapat kemenangan ini,’’ klaimnya.