Rumah Bantuan Segera Rampung

mengevakuasi korban longor Cililin
Istimewa

BAHU MEMBAHU: Anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BMPD) saat mengevakuasi korban longor Cililin belum lama ini.

CIPATAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan batuan rumah kepada ratusan korban longsor dan pergerakan tanah di dua kampung yaitu Kampung Cikalong dan Lampegan, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan rampung dalam beberapa hari ke depan. Saat ini, para korban yang terkena musibah pergerakan tanah tinggal di pengungsian atau hunian sementara (huntara).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB Muhamad Pakih menyatakan, rumah layak huni ini merupakan bantuan yang dibangun oleh Pemkab Bandung Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan rumah tersebut, kemungkinan sudah dapat ditempati dalam beberapa hari ke depan. Saat ini, kata dia, rumah itu hanya tinggal menunggu tahap finishing. ”Saat ini, tengah dalam proses pemasangan instalasi listrik dan air bersih. Setelah pemasangan kedua ini rampung, maka para korban dapat menempati rumah baru tersebut,” kata Pakih kepada wartawan di Ngamprah kemarin (12/5).

Pakih menambahkan, rumah baru layak huni untuk ratusan keluarga korban longsor dan pergerakan tanah itu kemungkinan sudah mulai dapat ditempati dalam beberapa hari ke depan. Atau menuurt dia, paling lambat semuanya sudah rampung dikerjakan pada akhir bulan ini. Dengan begitu, para korban longsor tak harus lagi menempati lokasi pengungsian sementara yang kondisinya semakin memprihatinkan.

”Kami juga bakal melakukan koordinasi dengan dinas terkait agar pembangunan rumah tersebut secepatnya ditempati masyarakat,” katanya.

Menurut dia, bukan perkara mudah bagi pihaknya untuk mewujudkan pembangunan rumah yang hanya dibiayai sebesar Rp25 juta per unitnya tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Gunungmasigit, Tarkopa menyatakan, pembangunan rumah bagi korban di wilayah Cipatat ini akan mendapatkan 115 rumah bagi korban. Masyarakat akan menempati rumah baru yang saat ini proses pembangunannya sudah mencapai angka 90 persen. ”Sebentar lagi akan rampung dan bisa ditempati oleh masyarakat yang terkena bencana alam beberapa waktu lalu,” kata Tarkopa.

Tinggalkan Balasan