Inisiatif Bangun Sumur Bor

[tie_list type=”minus”]Petani Lembang Siasasi Kekeringan saat Musim Kemarau[/tie_list]

LEMBANG – Mengahadapi musim kemarau yang diperkirakan akan segera tiba, para petani di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat menyiapkan sumur bor. Upaya ini untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi selama musim kemarau nanti.

Salah seorang petani tomat Deni Suparman menuturkan, dirinya telah membangun sumur bor dekat area ladangnya. ”Kebutuhan air setiap harinya memang sama. Akan tetapi, kapasitas air yang berbeda. Jika di musim penghujan, air bisa dengan mudah didapat dari hujan. Akan tetapi, jika musim kemarau hujan jarang sekali turun. Sehingga, diperlukan sumur bor untuk mendapatkan air di musim kemarau,” ujar Deni kepada Bandung Ekspres belum lama ini.

Kebutuhan air di musim kemarau dengan menggunakan sumur bor bagi para petani dirasa sudah mencukupi. Petani tidak perlu lagi membeli air lagi jika terjadi kekurangan air.

Dengan lahan seluas satu hektare yang ditumbuhi 20 ribu pohon, dirinya membutuhkan air sekitar 10 ribu liter per hari. Sehingga dibutuhkan pula air dalam jumlah yang cukup banyak.

”Dari kekurangan air di musim kemarau, biasanya tanaman mengalami pertumbuhan yang lambat, sehingga seringkali mengalami lama panen,” ucapnya. Dirinya menambahkan, keadaan ini malah merugikan para petani. Jika musim panen sudah berakhir, sayuran dijual dengan harga yang kecil.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan modal selama musim tanam. Tetapi pasokan air selama musim kemarau harus tercukupi.

Kapasitas air di musim kemarau memang berkurang. Bahkan dirinya tidak mempunyai sumur bor seperti petani lainnya. Dirinya harus menyiasati kekurangan air selama musim kemarau.

Berbeda dengan Deni, petani lainnya Mahtri Suhada yang sering kali mengalami kekeringan memiliki cara lain untuk menyisasti musim kemarau. Dia menuturkan, sudah mulai menanam sedini mungkin selada merah. Sehingga di musim kemarau akar selada merah sudah mulai kuat.

”Hal ini dilakukan untuk menghindari kekeringan yang terjadi di tahun kemarin,” tambahnya.

Sementara untuk kebutuhan air di musim kemarau, dirinya menggunakan air yang tidak terpakai di gereja. Kebetulan kebunnya ini bersebelahan dengan gereja, sehingga air yang tidak terpakai di gereja bisa dialirkan ke kebun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan