PLTU Didesak Tanggapi Keluhan Warga

SUKABUMI – Warga Cipatuguran Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu terus mendesak pihak PLTU 2 Jabar, Palabuhanratu agar segera memperbaiki Jalan Pelita di sekitar PLTU . Pasalnya, Jalan sepanjang 4,5 kilometer yang merupakan akses warga serta menuju perusahaan itu hingga kini belum mendapatkan tanggapan serius juga. Kendati, aksi warga yang terpaksa menanam pohon pisang pun dinilai tak membuahkan hasil dan nampaknya dipandang sebelah mata.

Kepala Desa Jayanti, Darjat Mayangsari mengungkapkan, wajar saja jika warga protes terhadap pihak PLTU. Lantaran keberadaan perusahaan tersebut pun tak memberikan dampak positif khusunya bagi warga sekitar. Bahkan penggunaan kendaraan perusahaan yang melebihi kapasitas itu pun seolah tak menjadikan perhatian.

”Hingga kini, kami belum juga mendapatkan jawaban dari pihak PLTU akan adanya rencana perbaikan jalan. Namun rencannya, Rabu atau Kamis mendatang kami akan mengadakan pertemuan,” ujar Kades jayanti yang juga Bos Mayangsari saat ditemui di ruang kerjanya, kepada Radar Sukabumi, kemarin (12/5).

Dikatakan Darjat, kekesalan warga terhadap pihak PLTU itu sudah dirasakan cukup lama. Bahkan, bukan hanya sebatas mengeluhkan jalan rusak saja. Melainkan, harapan adanya keterlibatan pengrekrutan tenaga kerja juga masih dipersoalkan.

”Sempat mengadakan komunikasi dengam PLTU terkait pengrekrutan tenaga kerja. Namun, hingga kini belum juga ada kejelasan. Mudah-mudahan, Rabu yang akan datang semua keluh kesah masyarakat dapat terkabulkan,” harapnya.

Hal senada diungkapkan, Sekdes Jayanti, Agus Muslihat, mengaku baru rencana mendapatkan sinyal baik dari pihak PLTU. Akan tetapi, rencana pertemuan ini pun belum ada kejelasan. Sebab, surat serta persiapan rapat belum ada dari pihak PLTU.

”Mudah-mudahan sih saat pertemuan nanti, semua harapan warga terjawab,” tambahnya.

Jalan di Cipatuguran arah PLTU, lanjut Agus, merupakan jalan provinsi. Jika belum juga ada jabawan dari pihak PLTU, terpaksa pemerintah desa akan memaksakan utuk mendesak kembali. Baik, kepada pemda maupun PLTU.

Yang dikhwatirkan, janji pihak PLTU dulu melenceng, seperti halnya pengrekrutan tenaga kerja yang akan melibatkan warga sekitar. Namun, nyatanya sekarang tenaga kerja kebanyakan dari luar.

”Asalnya kan pihak PLTU menjanjikan siap mengrekrut warga sekitar dalam tiga bulan sekali penyerapan kerja. Dari pertama pengajuan baru resmi masuk tiga orang saja. Sedangkan pengajuan proposal sekitar 50 lebih. Dalam data pengangguran warga kami sekitar 125 lagi,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan