Jalan Penjebolan Diperlebar

[tie_list type=”minus”]Warga Buka Jalur Alternatif Baru Lembang-Bandung[/tie_list]

LEMBANG – Akses menuju Lembang dari arah Kota Bandung akan memiliki jalur baru. Ini merupakan hasil dari kesadaran masyarakat di tiga desa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Yaitu, Desa Lembang, Gudang Kahuripan, dan Wangunsari.

Warga setempat secara swadaya melebarkan Jalan Panjebolan sepanjang 2,1 kilometer hingga perbatasan dengan Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Jalan yang masih berupa tanah merah itu dilebarkan sekitar 2 meter.

Pelebaran dimulai dari Kampung Bosscha, Desa Lembang sampai Eldorado, Kota Bandung. ”Warga memiliki ide untuk membuka akses baru sebagai salah satu cara untuk mengurai kemacetan. Pengerjaan dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 4 sampai 7 Mei. Dikerjakan secara swadaya oleh 200-an warga dari tiga desa,” kata Kepala Desa Gudang Kahuripan Agus Karyana di Lembang, kemarin (8/5).

Pelebaran jalan cukup berat mengingat kondisi geografis yang berbukit-bukit. Untuk membantu mempercepat proses pengerjaan dibantu sebuah alat berat buldoser.

”Jalan ini tadinya hanya bisa dilalui mobil kecil, itupun kalau ada mobil dari arah berlawanan otomatis tak bisa jalan. Kebanyakan mobil yang melalui panjebolan angkutan pengangkut hasil bumi dari Desa Wangunsari, dan Gudangkahuripan,” tuturnya.

Namun jika hujan turun sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan, baik oleh mobil maupun sepeda motor. Paling hanya bisa sepeda motor trail yang bisa menaklukan jalan tersebut.

Menurut Agus, Jalan Panjebolan bisa dijadikan jalur alternatif Lembang-Kota Bandung. Seperti diketahui, jalur wisata menuju Lembang, pada hari libur biasa maupun long weekend kerap disergap macet.

”Jalur ini lebih pendek jaraknya dibandingkan jalur alternatif lain ke Kota Bandung, juga akses keluarnya banyak pilihan. Bisa tembus ke Eldorado, Ciumbeleuit, dan Cidadap. Saya berharap setelah pelebaran ini ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan melakukan pengaspalan,” ujarnya.

Permohonan peningkatan Jalan Panjebolan sudah diusulkan kepada Dinas Bina Marga, dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) KBB dengan tembusan ke Bupati Abubakar. Apabila jalan ini sudah bisa dilalui kendaraan bisa menjadi alternatif pilihan bagi wisatawan maupun warga setempat ketika jalur utama disergap kemacetan.

Tinggalkan Balasan