Target PBB Rp 59 Miliar

[tie_list type=”minus”]Pemkab Jalin Kerja Sama dengan PT Pos Indonesia[/tie_list]

LEMBANG – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perkotaan dan pedesaan (P2) sebesar Rp 59 miliar pada tahun ini. Target tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 49 miliar.

Bulan Panutan PBB-P2 KBB
KERJASAMA: Bupati Bandung Barat, Abubakar saat bersalaman dengan perwakilan dari Bjb wilayah Kabupaten Bandung Barat dalam proses kerjasama dalam acara Bulan Panutan PBB-P2 KBB di Hotel Panorama Lembang, Selasa (28/4)

Bupati Kabupaten Bandung Barat, Abubakar mengatakan, target tersebut disesuaikan dengan potensi dan kewenangan yang dimiliki Bandung Barat terhadap pengelolaan PBB P2. Selain itu, laju inflansi dalam negeri dapat mempengaruhi PBB P2 terhadap PAD.

”Kita beroptimis bahwa target dapat tercapai. Target kita, hingga bulan Agustus 2015 mudah-mudahan bisa tercapai diangka Rp59 miliar dan terealisasi dari PBB. Penghasilan dari PBB tersebut untuk pembangunan di Kabupaten Bandung Barat juga,” kata Abubakar kepada wartawan usai acara Bulan Panutan PBB-P2 KBB di Hotel Panorama Lembang, kemarin (28/4).

Abubakar menambahkan, sumbangsih pendapatan dari PBB P2 untuk PAD KBB dinilai cukup besar jika dibandingkan dengan sumber pendapatan lainnya. Hal itu seiring dengan tren peningkatan dari tahun ketahun yang selalu mengalami peningkatan. ”Setiap tahunnya pajak dari bumi dan bangunan ini selalu meningkat. Untuk tahun 2014 saja itu mencapai Rp 49 miliar,” ucapnya.

Dia memaparkan, pajak dalam performen APBD itu bisa diperumpamakan bagaikan darah pada manusia. Sehingga walaupun pada peran pajak pada APBD tidak begitu besar, namun jika dilihat dari pendapatan Bandung Barat yang mencapai Rp 60 miliar dari PAD Rp246 miliar. ”Karena bagaimanapun APBD itu harus tergambarkan pendapatan dan belanja daerah. Pendapatan itu salah satunya dari PBB P2,” bebernya.

Sehingga dengan adanya acara bulan panutan PBB P2 itu, diharapkannya bisa memicu realisasi program-program yang selama ini sudah di rancang dalam APBD. ”Itu harus bisa menjadi pemicu, bagaimana program yang direncanakan yang tertuang pada APBD bisa terealisasikan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan