Oktiya Haniarti, Translator Artis-Artis Korea

Namun, nasib berkata lain. Pada 2012, saat mengunjungi sang nenek di Jakarta, Okti bagai ketiban durian. Dia ditawari kenalannya untuk menjadi penerjemah dalam konser artis top Korea, Super Junior Show 4 (SS4), di Jakarta.

”Saat itu antara percaya nggak percaya aku mendapat job istimewa, menjadi translator Suju (Super Junior) di Jakarta. Kayak mimpi saja,” tuturnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/4).

Bermodal nekat, dia menerima job pertamanya sebagai penerjemah. Tapi, bekal pengalaman beberapa kali menjadi pembawa acara atau master of ceremony (MC) di Korea ternyata tidak membantunya. Dia gugup. Walhasil, dia membawakan konser SS4 dengan kaku. Ucapan-ucapan aggota Suju dia artikan seperti novel terjemahan dalam bahasa Indonesia yang baku. ”Kalau ingat itu, aku malu. Soalnya, kaku banget,” kenangnya.

Maklum, kala itu lulusan jurusan broadcasting dan journal dari Universitas Chung-Ang, Seoul, tersebut memang belum mengenal bahasa gaul remaja Indonesia. Selain itu, dia belum punya pengalaman menjadi penerjemah. Apalagi menjadi translator artis beken seperti Suju. Ditambah lagi, Okti ternyata juga pengagum Leeteuk dan kawan-kawan.

”Di Korea saja, susah banget untuk bisa bertemu mereka. Ini tiba-tiba aku disuruh ngobrol atau nerjemahin ucapan mereka dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Gimana aku nggak gelagapan?” ucap dia sambil tertawa.

Sejak itulah, Okti justru mulai berpikir untuk menggeluti dunia interpreter dan memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Penggemar berat boyband Big Bang tersebut mencium kesempatan berkarir di bidang interpreter. Apalagi, kala itu Korean wave tengah menyerbu Indonesia.

Meski begitu, keinginan tersebut sempat ditentang orang tua Okti, Wasito Achmad, 57, dan Kusuma Riyanti, 53. Mereka berkeberatan karena pilihan itu otomatis akan menjauhkan keduanya dari anak semata wayangnya. Saat itu Wasito masih bekerja aktif sebagai staf lokal Kedutaan Besar RI di Korea.

Dengan berbagai cara, Okti berusaha meyakinkan kedua orang tuanya. Sampai akhirnya mereka setuju dengan syarat: Okti harus menyelesaikan kuliah terlebih dahulu. Setelah syarat itu terpenuhi, dara manis tersebut langsung mengepak barang dan terbang ke Indonesia.

Tinggalkan Balasan