Menurut dia, standar pembangunan di daerah KBU memang cukup spesifik. Rinciannya, luas bangunan hanya diberikan sebanyak 20 persen dari luas keseluruhan. Nah, sisanya harus digunakan sebagai wilayah penghijauan.
’’Izin itu bisa saja didapat, tapi pengawasan setelah mendapat izinnya itu yang perlu diawasi betul-betul. Seperti amdalnya (analisis dampak lingkungan), sumur resapan. Sebab, kebanyakan 80 persen dibangun, 20 persennya baru penghijauan. Mereka membalikkan izin,’’ jelas dia.
Dampaknya, kualitas air tanah hingga daya resap air yang mulai berkurang. Sebab, wilayah hijau yang sempit. ’’Wilayah KBU itu mencapai 38.000 hektar yang terbagi dalam empat wilayah administratif pemerintahan yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. Kota Bandung hanya memiliki luas 3.100 hektar,’’ ungkap Dadan.
Meski luasannya kecil dibandingkan daerah lain, namun komplain soal pembangunan KBU ini paling banyak dari Kota Bandung. Karena itulah, diharapkan Dadan adanya sanksi administrasi hingga pencabutan dan pembongkaran bagi mereka yang melanggar.
’’Ya Bandung ini sudah banyak bangunan, ketika hujan besar, banjir sudah kemana-mana sampai meluap ke jalan jalan besar, ketika kemarau kita sampai gak ada air. Ini tandanya pembangunan di daerah resapan air harus secara tegas dihentikan,’’ kata dia.
Salah satu bentuk pembangunan baru di KBU itu di antaranya Dago Beach Apartement Bandung. Bangunan ini rencananya akan berdiri dengan luas mencapai 21 meter persegi.
Kompleks hunian vertikal ekslusif ini direncanakan terdiri atas tiga tower dan tujuh lantai dengan total kamar hunian mencapai 697 unit. Bangunan akan dikelililingi dengan nuansa tujuh kolam renang yang seperti pantai.
”Lokasi, lokasi, dan lokasi inilah yang menjadi segi nilai penjualan Dago Beach Apartement. Masyarakat pun sudah tahu bahwa Bandung Utara dengan segala pesonanya merupakan pusat ekonomi, wisata, kuliner, hiburan dan belanja,” ujar Staff Operasional Dago Beach Apartement, Nova Prayoga kepada Bandung Ekspres belum lama ini di kantor pemasarannya Jalan Komplek Allegro Alltura Dago Blok O, Bandung.
Dia mengatakan, wisatawan luar kota pun berbelanja, berwisata dan menginap di Dago, Cihampelas, Setiabudi, Lembang, Ciumbuleuit. Dengan semakin baiknya infrastruktur kota Bandung, investasi properti di daerah-daerah seperti ini merupakan investasi yang paling menjanjikan keuntungannya.