Kerahkan 1.500 Penggali Gorong-gorong

SUMUR BANDUNG – Menanggapi masalah banjir di Kota Bandung beberapa hari terakhir ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah memiliki solusi jangka pendek. Yaitu, dengan menyediakan dua unit Spider Backhoe dan 1.500 pasukan penggali gorong-gorong.

Spider Backhoe disiapkan untuk menggali gorong-gorong atau sungai yang aliran airnya tertahan sedimen. ’’Spider Backhoe bisa dipinjam masyarakat di luar jadwal DBMP (Dinas Bina Marga dan Pengairan),’’ ujar Ridwan Kamil belum lama ini. Dia juga mengatakan, setiap harinya DBMP berusaha memperbaiki tanggul dan sungai agar aliran air menjadi lancar.

Selain itu, agar masalah tidak bertambah parah, pria yang akrab disapa Emil ini meminta warga Bandung yang melihat saluran air atau gorong-gorong yang tersumbat untuk segera melapor ke Lurah setempat. ’’1.500 penggali gorong-gorong sudah disiapkan. Mereka dibayar APBD jadi jangan sungkan melapor,’’ ujarnya.

Sementara itu, untuk solusi jangka panjang, dia mengaku masih harus menunggu pembangunan Apartemen Rakyat. ’’Saat ini masih sulit memperbaiki bantaran kali. Masih ada penduduk yang tinggal disana,’’ terang dia. ’’Harus menunggu apartemen rakyat rampung,’’ tambah dia.

Kemarin (6/4) tim penggali gorong-gorong sudah melakukan tugasnya di beberapa titik di Kota Bandung. Antara lain, di jalan Cibaduyut, Cimindi, Antapani, Ibrahim Adjie, dan jalan Babakan Sari. Dengan adanya laporan dari warga, tentunya dapat membantu kinerja DBMP dalam melancarkan saluran air dan meminimalisir terjadinya banjir.

Sebelumnya, tiga rumah di kawasan Cihampelas amblas lantaran tergerus anak Sungai Cipaganti. Dua rumah yang berada di bantaran sungai tersebut mengalami rusak berat. Penghuni rumah terpaksa diungsikan ke lokasi aman.

Sementara di Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Iing Solihin, 70, harus meregang nyawa setelah rumah milik Ating, 65, roboh akibat tergerus Sungai Cikapundung. Selain menelan korban jiwa, tiga orang mengalami luka ringan dan satu orang luka berat.

Terkait masalah tersebut, Emil mengatakan akan memindahkan penghuni bantaran sungai ke apartemen rakyat. Namun, dia meminta warga bersabar hingga proses pembangunan apartemen selesai. Dia menyebut, ada 13 titik apartemen, tahap satu di daerah Paldam dan Kiaracondong tahap dua. ’’Tetapi saya mohon pengertian warga bahwa prosedur dan konsepnya sedang bergerak. Penghuni bantaran kami utamakan,’’ tandas dia. (mg7/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan