Belajar sambil menikmati Kopi Luwak Cikole

Menjadi Ikon Wisata Edukasi di Indonesia

KOPI Luwak Cikole semakin serius melakukan pengembangan di segala bidang sebagai bentuk usaha meningkatkan mutu dan kwalitas produknya. Di tempat inilah masyarakat bisa mendapatkan berbagai hal tentang Kopi Luwak, dari mulai cara penangkaran (pengembangbiakan) binatang Luwak, memelihara dengan cara-cara yang benar, mengawinkan sampai hewan itu berkembang dan beranak, hingga proses pembuatan Kopi Luwak. Selain itu, pengunjung bisa mempelajari tata cara mengelola usaha di bidang Kopi Luwak yang sekarang sudah menjadi usaha yang begitu sangat menjanjikan.

Permintaan produk ini bukan hanya diminati konsumen dalam negeri, tetapi konsumen yang berasal dari luar negeripun sangat menyukai produk ini. Bahkan, lebih besar jumlahnya hampir 45 negara asing yang menjadi pelanggan setianya. Karena dengan datang ketempat ini, selain dapat menikmati suguhan Kopi Luwak dengan suasana alam yang istimewa di bawah kaki Gunung Tangkubanparahu dan perkebunan Cikole yang memukau, pengunjung juga bisa lebih jauh mendapat pengetahuan tentang cara pembuatan kopi luwak yang baik dan benar dan pengetahuan tentang perawatan hewan Luwak ini.

Pemeliharaan hewan Luwak ini ditangani langsung oleh Sugeng Pujiono, sang pemilik yang juga seorang Dokter Hewan. Dia dibantu oleh tim rumah sakit hewan Jawa Barat yang berada di Cikole. Di mana ada 200 ekor hewan Luwak yang ditangkar di tempat itu dengan pemeliharan intensif dengan kandang yang luas. Tempat tersebut juga memiliki fasilitas dan fungsi pemberian pakan yang sangat baik di mana menu kopi hanya diberikan dua kali dalam seminggu.

”Luwak mendapat kenyamanan memilih kopi dengan kwalitas baik dari kematangan kopi itu sendiri. Karena Luwak, hanya akan memakan buah yang terbaik dan benar-benar matang. Kami memenuhi gizi dan nutrisi dari makanan tambahan yaitu madu, daging, pisang, telur ayam, dan asupan vitamin tambahan,” ujar Sugeng.

Hewan Luwak di tempat ini mendapat perawatan rutin dari sang ahli, sehingga sudah memenuhi kaidah animal Walfare atau kesejahteraan hewan. ”Seluruh hewan Luwak di sini benar-benar disejahterakan,” tegas Sugeng.

Tinggalkan Balasan