Belajar sambil menikmati Kopi Luwak Cikole

Tempat ini sudah menjadi pusat sarana edukasi nasional yang ditunjuk oleh AKLI (Asosiasi Kopi Luwak Indonesia) dan dibentuk sebagai tim oleh Kementerian Pertanian dalam menggodok draft Permentan RI tentang tatacara usaha produksi Kopi Luwak yang benar. Tujuannya, sebagai dasar pengembangan usaha Kopi Luwak di Indonesia yang berada di kampung Babakan Desa Cikole, Lembang, Bandung.

Program edukasi di KLC (Kopi Luwak cikole ) berasal dari pelajar, mahasiswa, pekerja kantor, wiraswasta, pendidik (guru,dosen, dll) serta tamu-tamu yang dikoordinir oleh hotel. Tujuannya, untuk menambah wawasan tentang Kopi Luwak sekaligus melahirkan calon-calon pelaku usaha di bidang Kopi Luwak, serta mendapatkan materi lengkap dari mulai penagkaran sampai proses produksi Kopi Kuwak. Semuanya disampaikan di ruang kelas disertai diskusi interaktif. Peserta juga terlibat langsung melihat prosesnya.

 Sedangkan peserta enterpreunership diberikan materi tentang kewirausahaan. Sufeng berharap, peserta mendapat inspiring bisnis sebagai bekal seorang pelaku bisnis. Peserta diutamakan dari pegawai negeri/swasta yang menjalani masa MPP dan programnya. Bukan hanya tentang Kopi Luwak saja. Tetapi lebih bersifat umum ditambah dengan testimoni dari para pelaku bisnis yang sudah sukses dan berhasil di bidangnya.

Ketiga program di atas sudah berjalan dua tahun terakhir, dan semua peserta sangat merasa puas setelah mengikuti program KLC ini. Saat ini, Rumah produksi KLC sudah menandatangani kontrak kerjasama dengan beberapa EO di Jakarta dan beberapa hotel berbintang di Bandung.

”Tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung, mulai dari keluarga sampai rombongan lokal ataupun luar negeri. Mereka tidak pernah kapok dan malah berulangkali untuk sekedar ngopi dan menikmati suasana di sini. mereka senang dengan kenyamanan dan pelayanan yang ramah dari para karyawannya yang bergaya pakaian khas parahyangan yang menjadi ciri khas di sini,” ujar Sugeng. (adv/fik)

Tinggalkan Balasan