Acil Bimbo – Budi Cilok Fokus Jaga Lembur

 

BALEENDAH — Demi meningkatkan pengamalan Islam dalam kehidupan bersosial dan berbudaya, seniman Acil Bimbo dan Budi Cilok melakukan Syukuran Milad Panti Asuhan Dapur Yatim ke-3, di Kampung Kerenceng, Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, kemarin (6/4).

Acil Bimbo mengatakan, kegiatan itu juga bagian dari meningkatkan upaya Jaga Lembur bersama berbagai kalangan. Acil mengatakan, Jaga lembur artinya gerakan revitalisasi kedinian untuk memperhatikan kepada kampung halaman, ’’kepada pihak kecamatan, kabupaten, Jawa Barat dan Nasional kita harus sudah berubah. Berubah dalam arti kata revitalisasi. Kita ini mempunyai modal yang sangat luar biasa, kekayaan alam, kekayaan budaya yang luar biasa yang orang lain tidak punya,” papar Acil kepada Soreang Ekspres, kemarin.

Pria berambut gondrong ini mengatakan, jika bercermin dalam keseharian, Indonesia dalam kondisi sangat kronis. Di mana, laten korupsi, narkoba dan kekerasan sudah cukup mengakar.

Menyikapi kondisi yang ada, menurut Acil, perlu segera dibenahi dari sejak dini. Sebagai bentuk bagian dari cinta dan tanggungjawab kepada tanah kelahiran.

’’Saya inginkan kita ini berani berbuat benar, kalau bahasa Sunda-nya jeung bebeneranana (memperbaikinya), jujur, benar dan sungguh-sungguh, memberikan yang terbaik,” tuturnya.

Apalagi di Bandung, tutur Acil, rasa kebersamaan sudah mulai pudar. Hal yang sama juga terjadi pada konsep budaya.

’’Sekarang mentalnya pada rapuh. Narkoba sekarang semakin menggila kemudian korupsi itu sudah sekian puluh tahun dan ini tidak ada gerakan budaya yang akan menghentikan ini. Di dalam lingkungan itu gerakan budayanya juga kurang. Bagaimana punya rasa cinta dan tanggungjawab kepada tanah air, kalau mereka tak punya rasa pada keberadaan lingkungan,” tuturnya.

Sementara itu, seniman Budi Cilok mengungkapkan, sangat tertarik kegiatan tersebut. Kebetulan, dia bersama teman-teman di komunitas Taman Kali Citarum, sedang berusaha mewujudkan cinta pada lingkungan.

”Bukan cuma ada pergerakan, bukan cuma ada anak yatim tapi di situ juga ada teman-teman yang cacat mental khususnya untuk wilayah Dayaeuhkolot,’’ ungkapnya.

”Jadi saya mulai jaga lembur dari mulai lingkungan. Mulai menanam pohon, hingga jaga anak anak yang keterbelakang mental. Rencananya, saya akan minta Kepala Desa Dayeuhkolot untuk menfasilitasi pergerakan kami yang akan secepatnya diselenggarakan, mungkin disitu saya akan bekerja sama dengan komunitas 1.000 guru, hingga pemuda se-Dayeuhkolot,” papar pria yang piawai menirukan suara Iwan Fals tersebut. (yul/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan