Gadis 9 Tahun Diterkam Monster Sangatta

 

SANGATTA – Keberadaan buaya muara yang menghuni Sungai Sangatta terus menjadi teror bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai tersebut. Akhir pekan kemarin sekira pukul 08.00, Wita gadis usia 10 tahun bernama Mala yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) menjadi korban keganasan buaya yang dikenal dengan sebutan ‘Monster Sangatta’ itu.

Akibatnya, putri dari pasangan Muhammad, 38 dan Kartini, 36, itu terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangatta. Sebab, warga RT 5 Dusun Kabo Jaya ini mengalami luka parah dibagian ketiak kiri dan bagian paha kiri. Dengan dengan lebar dengan lebar 10 x 5 cm. Selain itu, juga terdapat beberapa luka dibagian tangan kiri.

Informasi yang diperoleh Radar Kutim (Group Bandung Ekspres), kejadian berawal saat korban tengah mengambil air menggunakan jerigen dari Sungai Sangatta. Pada saat yang bersamaan, di sisi lain sungai terlihat dua ekor buaya yang tengah muncul ke atas permukaan sungai.

Meski sudah biasa menyaksikan penampakan buaya, tanpa rasa khawatir korban yang masih anak-anak itu tetap melakukan niatnya mengambil air di sungai. Tak berselang lama, buaya yang sudah memperhatikan gerak-gerik korban langsung menyambar dengan menggigit bagian kiri tubuh korban.

Korban yang kaget setelah diterkam buaya di bagian sisi kirinya, langsung terjatuh ditepi sungai. Di bawah terkaman buaya yang ingin menyeretnya kedalam sungai, sontak korban pun berteriak meminta pertolongan ibunya. Perlawanan korban ini ternyata membuat serangan buaya berukuran seperti paha orang dewasa itu semakin kuat.

Setelah melepaskan gigitan di bagian tubuh, buaya tersebut kembali menyerang bagian kaki kiri korban. Sambil berpegangan dengan akar pepohonan di sekitarnya, korban terus berteriak meminta tolong. Teriakan korban pun terdengar ibunya yang tengah menuang air.

’’Saat itu, korban berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke tebing sungai dan berteriak minta tolong kepada saya. Akibat gigitan itu, anak saya mengalami luka dibagian ketiak kiri dan paha kiri,’’ kata Kartini orang tua korban saat ditemui di RSUD Kudunggu.

Dia mengakui, setiap harinya buaya memang sering muncul di sungai. Tapi biasanyanya, buaya muncul dibagian seberang sungai. Di lokasi korban diserang itu sendiri, baru pertama kali muncul. ’’Yang menggigit itu anak buaya seukuran paha orang dewasa. Di sebelah sungai memang ada induk buayanya, tapi selamanya ini tidak pernah menggangu. Saat melihat itu, saya juga menjadi takut dan ndak berani turun sungai karna panik,’’ ujarnya.

Tinggalkan Balasan