PMII Gerudug Kantor Bulog

Anggota DPD RI Imbau Tak Lakukan Impor Beras

CIMAHI – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggerudug kantor pergudangan Bulog Kota Cimahi, Jalan Mahar Martanegara, Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, kemarin (11/3). Aksi ini mereka lakukan terkait kelangkaan dan mahalnya harga beras akhir-akhir ini. Selain itu, para mahasiswa pun menyuarakan kritiknya terkait penyaluran beras raskin tidak layak.

Ketua Cabang PMII Kota Bandung Ahmad Iriyadi mengatakan, pihaknya mengimbau kepada pemerintah untuk mendampingi petani dalam melakukan pengolahan sawah. Tujuannya, agar para petani mampu mengelola lahan pertanian dengan baik.

”Pada pelaksanaannya raskin yang diberikan adalah raskin yang kuning yang ada ulat dan buruk. Ini merupakan penghinaan kepada masyarakat,”katanya.

Untuk itu, pihaknya mendesak kepada pemerintah Indonesia agar menjadi negara yang berdaulat dalam urusan pangan. ”Indonesia dengan sumber agraria dan kekayaan alam yang begitu besar masih mengandalkan impor dari luar, kami menginginkan Indonesia yang mandiri,” tegasnya.

Sementara itu ketua DPD RI Irman Gusman mengimbau kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Cimahi untuk tidak melakukan kegiatan impor beras dari luar. Apalagi, ini tujuannya untuk keuntungan semata.

”Saya sudah bilang sama Bulog di sini, jangan mengimpor beras. Negara lain itu surplus bahwa harga dalam negerinya lebih mahal daripada harga keluar negeri. Sehingga dari pada dibuang ke laut mending di jual ke negara lain,” terangnya.

Irman mengatakan, pihaknya setuju bahwa para petani harus diperjuangkan. Oleh sebab itu, peran bulog di sini bukan mencari keuntungan semata, namun harus menjadi penyetabil harga beras bagi para petani. ”Kalau tidak ada bulog bagaimana menjaga harga beras petani,” katanya.

Dia menyebutkan bahwa harga pokok penjualan (HPP) beras pada Tahun 2012 seharga Rp 6600. Harga itu jika dinaikan 10 persen saja pada tahun 2015 untuk mengimbangi nilai inflasi maka harganya menjadi Rp 7260.

”Yang paling penting adalah pendistribusianya dan bulog harus menjadi buffer stock (stock beras aman) harga,” pungkasnya. (mg18/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan