Dinsos Minim Tenaga Ahli

Kesulitan Tangani Rehabilitasi Narkoba dan PMKS

 COBLONG – Dinas Sosial Jabar menghadapi kendala kurangnya tenaga medis dan tenaga pekerja sosial (Peksos). Bahkan, hingga saat ini, Dinsos tidak memiliki tenaga ahli yang berlatarbelakang pekerja sosial.

Kepala Dinas Sosial Jabar Arifin H Kertasaputra mengatakan, saat ini tenaga pekerja sosial yang tersebar di balai Penyandang Kesejahteraan Sosial (PMKS) berjumlah 62 orang. Satu orang Peksos, menangani menangani sepuluh orang.

’’Dengan kondisi yang ada, jelas tenaga Peksos yang ada saat ini sangat kewalahan. Sebab, selain untuk penanganan masalah sosial, Peksos juga dilibatkan dalam penanganan korban bencana alam seperti banjir dan longsor,” jelas Arifin, kemarin (27/2).

Untuk mengatasi masalah tersebut, dia mengaku, banyak dibantu oleh lembaga LSM-LSM yanga bergerak dalam bidang sosial dan penanganan bencana.

Sementara itu, masalah rehabilitasi untuk pecandu pengguna narkoba di Cisarua Lembang kapasitasnya sudah tidak memadai lagi. Penyebabnya, banyak para pemakai narkoba yang sedang menjalani sidang di peradilan mengajukan untuk direhabilitasi. Dengan masa rehabilitasi yang relatif lama sehingga jumlahnya semakin bertambah.

Arifin menyebutkan, pada balai rehabilitasi tersebut kapasitas penampungannya sebetulnya 100 orang. Tapi, karena banyaknya pecandu narkoba yang direhabilitasi sekarang berjumlah 160 orang. ’’Ini kan sudah melebihi kapasitas dan kita tetap memaksakan kondisi tersebut,”cetus dia.

Selain itu untuk tenaga dan fasilitasnya juga diakunya masih kurang mendukung dengan baik seperti masalah keamanan dan fasilitas keamanan. ”Kita perlu dibikin tembok pengamanan yang sangat tinggi dan akses masuk satu pintu agar mudah dilakukan pengontrolan selain itu harus ada ruang isolasi dan tenaga medis,” ucap Arifin.

Lebih lanjut Arifin menuturkan, kondisi yang serba keterbatasan tersebut membuat pihaknya merasa kesulitan dengan program kebijakan yang dicanangkan oleh pusat. Yaitu, program 100 ribu pecandu narkoba yang harus direhabilitasi.

Sementara itu, untuk Jabar sendiri saat ini memiliki 3.600 pemakai narkoba yang harus dilakukan rehabilitasi. Untuk itu, dirinya berharap pemerintah pusat dan pemerintah Jabar untuk segera memperhatikan permasalahan tersebut dengan diberikan anggaran yang cukup memadai agar bisa ditangani maksimal.

Tinggalkan Balasan