Penderita DBD Naik 15 Persen

Terjadi Sejak Awal Januari 2015

CIMAHI – Pasien Demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi meningkat hingga 15 persen. Bahkan dikabarkan pula, saat ini sudah tercatat 99 orang terkena penyakit tersebut.

MERAWAT PASIEN: dr Reri Mariyah saat memantau kondisi pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakot Cibabat, Kota Cimahi, kemarin (6/2).
MERAWAT PASIEN: dr Reri Mariyah saat memantau kondisi pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakot Cibabat, Kota Cimahi, kemarin (6/2).

Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Rumah Sakit Umum Cibabat dr. Reri Marliah mengatakan, ada sekitar 133 orang yang dirawat akibat DBD. Setidaknya, ini terjadi sejak awal Januari 2015 hingga awal Februari ini. Jumlah tersebut dikatakan Reri merupakan total keseluruhan pasien dewasa dan anak. ”Untuk pasien anak-anak, semuanya positif terjangkit demam berdarah,” ujarnya, kemarin (6/2).

Saat ini, RSUD Cibabat sendiri menjadi rumah sakit rujukan dari berbagai daerah sekitar. Seperti, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung.

Reri menambahkan, peningkatan DBD terjadi akibat pancaroba. Atau, perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan. ”Sehingga hal ini dapat memicu banyaknya masyarakat yang terjangkit demam berdarah,” katanya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi banyaknya pasien DBD, pihak rumah sakit bekerja sama dengan spesialis untuk memberikan edukasi kepada pasien agar selalu menjaga lingkungan. ”Untuk saat ini pasien yang dirawat di sini (RSUD) Cibabat, kondisi masih bisa teratasi dengan baik, dan sudah diberikan terapi oleh dokter spesialis,” jelasnya.

Pihak rumah sakit pun menyatakan hingga saat ini siap menjadi rujukan bagi pasien DBD. Bahkan, bilamana ada kejadian luar biasa (KLB), rumah sakit pun sudah siap untuk menampung dan membuka ruang kosong bagi pasien.

Sementara itu, mengenai gejala DBD sendiri Reri menjelaskan, bagi penderita anak-anak dan dewasa gejalanya hampir sama. ”Untuk demam lebih dari tujuh hari, kemudian ada pendarahan dari hidung atau dari mulut. Kemudian nafsu makannya juga berkurang, dan kalau makan mengalami mual. Sedangkan bagi anak-anak biasanya gejalanya lebih cepat,” jelasnya. (mg18/asp)

Tinggalkan Balasan