BALEENDAH – Setengah jam setelah hujan berhenti, air dari Sungai Citarum langsung meluap. Airnya mengenangi ratusan rumah warga di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah dan Kampung Bolero, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot kemarin (6/2) sore.
Air begitu saja menggenangi rumah warga dan langsung meluap sampai ketinggian satu meter, pada pukul 16.00 WIB. Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, air meluap dari Sungai Cikapundung. Pihaknya mengaku akan terus memantau perkembangannya, dan langsung bertindak jika dibutuhkan.
’’Kita dari BPBD sudah ada SK Bupati tentang siaga banjir dan longsor. Jadi kita tetap siaga apabila ada masyarakat yang membutuhkan evakuasi, kita siap turun. Tapi kalau ketinggian masih di 50 cm, biasanya masyarakat tidak mau di evakuasi. Sekarang kita sedang menghimpun laporan, baru kita turun kalau dan memantau bila ada masyarakat yang harus dievakuasi,’’ kata Marlan saat dihubungi Soreang EKspres (Grup Bandung Ekspres) kemarin (6/2).
Warga Kelurahan Andir Aceng Sodikin menuturkan, tidak biasanya air langsung merendam ke wilayah mereka. ’’Kalau biasnya di depan pom bensin Baleendah dulu, tapi tadi langsung membesar begitu saja pas hujan berhenti dan merendam rumah kami. Ada tiga RW yang terendam di wilayah Kelurahan Andir ini, yakni RW 06, 08 dan 09. Rata-rata, di tiga RW itu ketinggian airnya mencapai 1 meter, sekarang air masih meluap dan arus nya masih kencang,’’ tutur Aceng pada saat memantau banjir.
Banjir bukan hanya menggenangi di Kelurahan Andir Baleendah saja, tetapi rumah warga dan Sekolah Dasar SDN 10 dan 7 pun ikut terendam juga. Ketinggiannya pun sama, melebihi satu meter. ’’Banjir hari ini benar-benar seperti banjir bandang yang datang begitu saja, sampai merendam ratusan rumah warga. Sekarang kami sedang siap-siap mengungsi, karena antisipasi takut banjir semakin membesar,’’ pungkasnya. (mg14/far)
