Berencana Gelar Trainingcam di Malaysia
JAKARTA – Pengurus Pusat Federasi Hoki Indonesia (PP FHI) bertekad membangkitkan prestasi untuk mengikuti berbagai ajang multievent bergengsi dalam beberapa tahun ke depan. Ini menyusul terjadinya konflik berkepanjangan yang selama ini mendera di tubuh cabang olahraga yang menggunakan tongkat ini.
’’Kita baru saja selesai menggelar Kejuaraan Nasional Hoki Indoor bulan Desember 2014 lalu. Dari ajang itu, kita sudah mendapatkan atlet-atlet untuk memperkuat skuad tim nasional,’’ ucap Erizal, ketua PP FHI usai dilantik Ketua KONI Tono Suratman di Kantor KONI, Jakarta, belum lama ini.
Kemudian, lanjutnya, mereka diajukan kepada Satlak Prima untuk berlaga di ASEAN Games 2015 di Singapura. Pelantikan ini tentunya jadi sebuah momentum yang sangat penting bagi pihaknya guna membangkitkan prestasi jelang beberapa ajang multievent internasional.
Selain di Singapura, cabang olahraga Hoki juga diharapkan dapat menyumbang medali bagi Indonesia pada SEA Games 2017 di Malaysia dan Asian Games 2018 saat menjadi tuan rumah. Sebab, selama ini Hoki menjadi salah satu cabang olimpic yang diharapkan bisa ikut bertanding di tiga ajang tersebut.
’’Oleh karena itu kami harus memulai persiapan dari sekarang. Saat ini sudah ada sekitar 20 atlet yang mengikuti pemusatan latihan nasional di Gelora Bung Karno,’’ ungkapnya.
Para atlet tersebut dijaring dari kejurnas Hoki indoor Desember lalu. Namun masalah yang kini dihadapi PP FHI adalah masalah venue yang ada di Gelora Bung Karno. Setelah bertemu dengan Dewan Olimpiade Asia ( OCA) kamarin, mereka meminta agar venue lapangan hoki yang ada di Gelora Bung Karno harus diperbaiki. Mereka juga meminta agar venue lapangan hoki dibuat tertutup dan juga ada bangku penontonnya. ’’Jadi nanti kami akan membicarakan hal itu dengan pihak pengelola sesuai keinginan mereka,’’ jelas Erizal.