Semakin Kokoh di Puncak Klasemen
CHICAGO – Rentetan kemenangan Atlanta Hawks masih belum terhenti. Korban keganasan Kyle Korver dkk kali ini adalah Chicago Bulls. Tim berlambang banteng itu dibuat tertunduk malu di kandangnya sendiri, United Center Arena, Chicago, Minggu (18/1) pagi WIB. Hawks menerkam Bulls dengan 107-99.
Inilah rentetan kemenangan Hawks ke-12 secara beruntun. Praktis, Hawks tak pernah mengalami kekalahan sejak 5 November 2014 lalu. Rekor kemenangan ini membuat mereka menyamai rekor kemenangan terpanjang kedua dalam sejarah klub. Hawks pun semakin kokoh di puncak klasemen dengan rekor terbaik di Wilayah Timur, menang 33 kali dan hanya kalah 8 kali.
Pahlawan kemenangan Hawks siapa lagi kalau bukan Kyle Korver. Total 24 poin dicetak pemain berusia 33 tahun tersebut sekaligus menancapkan diri sebagai top skor laga. Uniknya, Korver justru melakukannya di depan Bulls, mantan klub yang diperkuatnya dari tahun 2010-2012. Hebatnya lagi, 24 poin Korver diraih dari tujuh tembakan tiga angka. Inilah prestasi tertinggi pemain bernomor dada 26 tersebut sepanjang musim ini. Al Horford menyumbang 22 poin, kemudian dilengkapi torehan Paul Millsap dengan 16 poin.
Di kubu Bulls, Derrick Rose dan Pau Gasol masih menjadi tambang poin bagi Bulls. Rose mengemas 23 poin, sepuluh assist dan delapan rebound. Sedangkan Gasol menyumbang 22 poin dan 15 rebound.
Berlaga di kandang Bulls, kunci kemenangan Hawks terletak di babak pertama. Di sepanjang dua kuarter tersebut, Hawks mampu mencuri kemenangan di masing-masing kuarter dengan margin cukup lebar dalam perolehan poin. Perolehan poin Hawks pun rata-rata mencetak 20 poin di laga ini.
Mengawali laga di kuarter pertama, Korver dkk langsung tancap gas. Sejak awal laga Hawks menguasai dan mengendalikan permainan. Sementara di sisi lain, Bulls masih belum bisa mengembangkan permainannya. Hawks pun melaju di depan Bulls dengan keunggulan 8 poin. 24 poin untuk Hawks, dan 16 poin untuk Bulls.
Bulls ternyata masih belum bisa keluar dari tekanan Hawks hingga memasuki kuarter kedua berjalan. Korver merajalela melesakkan lemparan tiga poinnya, Al harford pun juga tak mau kalah. Keduanya beraksi saling mendukung untuk menjadikan hawks terus melaju. Alhasil, Bulls semakin tertinggal. Walau begitu, Bulls bisa sedikit mengimbangi perolehan poin Hawks di kuarter ini dan hanya kalah setengah bola dari Hawks. Hingga jeda babak pertama, Hawks masih melaju di depan Bulls dengan 48-40.
Nah, selepas jeda, performa Pau Gasol dkk semakin membaik. Mereka mulai mampu keluar dari tekanan Hawks dan mampu mengimbangi permainan. Di sisi lain, Hawks masih tampil konsisten menjaga permainan, membuat laga di kuarter ketiga ini berlangsung seru dan menarik. Hawks dan Bulls pun berbagi poin sama di kuarter ketiga dengan mengoleksi 28 poin. Rose jadi pemain tersubur di kuarter ketiga dengan 15 poin dari total 23 poin yang dicetak di laga ini. Skor 76-68 masih untuk keunggulan Hawks.
Di kuarter terakhir, Bulls bernafsu menyamakan kedudukan. Sayang, usaha ini sempat ngadat di pertengahan kuarter lantaran Hawks sempat melebarkan keunggulan menjadi hingga 12 poin. Tuan rumah terus berjuang mati-matian mengejar ketinggalan tapi Hawks tak mau terbawa permainan lawan.
Tim tamu memilih main aman untuk menjaga keunggulan sehingga pada akhirnya Bulls hanya bisa mengoleksi satu poin lebih banyak di kuarter keempat dan mengunci kemenangan dengan 107-99.
’’Kami butuh untuk meningkatkan tingkat komunikasi dan kewaspadaan agar bisa menghentikan lawan. Sejujurnya, kami harus lebih baik lagi dalam melakukan zona bertahan dan menempatkan kami ke dalam lubang kami sendiri,” ujar bintang Bulls Pau Gasol dengan rasa kecewa seperti dikutip dari The Associated Press.
Kemenangan ke-12 secara beruntun ini menjadikan Hawks kini menjelma menjadi salah satu calon kuat juara NBA bersama Golden State Warriors. Sedangkan bagi Bulls, kekalahan ini membuat mereka masih bertahan di posisi keempat Wilayah Timur dengan rekor 27-15. (dim/tam)