Sarimukti Kembali Bermasalah

CIMAHI – Semenjak kondisi jalan menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti rusak, puluhan truk pengangkut sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung mengalami keterlambatan. Sehingga, tumpukan sampah memenuhi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dan jalanan karena terlambat diangkut.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi Ade Ruhiyat mengakui, pihaknya menerima informasi bahwa sopir dan kernet angkutan sampah di KBB Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung mogok beroperasi. Hal itu diakibatkan buruknya pengelolaan sampah di TPA Sarimukti.

Namun, aksi mogok tersebut tidak diikuti oleh para sopir dari Cimahi. Tetapi, justru adanya aksi tersebut truk menjadi tertahan. Kondisi ini pihak kepolisian menahan armada dari Cimahi di kawasan Padalarang agar tidak masuk ke kawasan Sarimukti.

’’Itu dilakukan untuk menghindari ikut aksi serupa, ini informasi dari lapangan,’’ ujarnya.

Ade mengatakan, berdasarkan keterangan para sopir armada truk kesulitan memanuver kendaraan. Sebab, kondisi jalan yang rusak dan licin. Bahkan, untuk menurunkan muatan saja bisa antre sampai 6 jam.

Dengan kondisi ini, berakibat rotasi angkutan sampah dari semula bisa mengangkut dua kali per hari berkurang menjadi satu kali per hari. Sedangkan, volume sampah Cimahi mendekati 300 ton per hari.

Ade berharap situasi kembali kondusif agar pengiriman sampah kembali lancar dan tidak terkendala dan Ade berjanji pengangkutan sampah di Cimahi akan segera terselesaikan.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Sampah Regional (BPRS) Jawa Barat untuk segera menuntaskan masalah ini.

Sementara itu, puluhan unit truk pengangkut sampah Pemerintah Kabupaten Bandung tidak bisa melakukan pembuangan lantaran dicegat oleh sesama sopir truk sampah di Kabupaten Bandung Barat. Puluhan truk sampah berjejer  Jalan, Citaklitik, Kecamatan Soreang.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Febi Siti Zubaedah mengatakan pencegatan dilakukan para sopir truk di Jalan Padalarang sebagai bentuk aksi protes terhadap pengelola Tempat sam

’’Informasinya mereka mogok karena protes ingin supaya jalan ke Sarimukti bisa diperbaiki. Sekarang kondisinya licin, susah dilewati, sehingga sopir butuh waktu lebih lama,’’ kata Febi saat ditemui di ruang kerjanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan