DKUK Jabar Miliki 4 Program Unggulan

BANDUNG – Untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Barat (Jabar) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (DKUK) memiliki empat program unggulan yang tengah dijalankan.

Kepala Dinas KUK Jabar Kusmana Hartaji mengatakan, beberapa gagasan program yang dicetuskan oleh Gubernur Jabar sedang dilaksanakan. Salah satunya adalah

FOTO BERSAMA: Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Kusmana Hartaji foto bersama jajaran staff .

Sejak kepemimpinan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang berkeinginan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (DKUK) menciptakan beberapa program unggulan untuk mendukung keinginan orang nomor satu di Jabar ini One Pesantren One Product (OPOP).

Menurutnya, OPOP adalah konsep pemberdayaan ekonomi khusus untuk kalangan santri dan lingkungannya untuk menghasilkan Pesantren Juara.

OPPO salah satu dari 17 program pesantren juara. Tujuannya mendorong pesanteren lebih mandiri secara ekonomi.

PRODUK BINAAN: Beberapa jenis varian produk binaan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (DKUK) Jabar.

Kusmana menilai, pesantren di Jabar memiliki potensi besar untuk mandiri secara ekonomi. Namun perlu ada pendampingan usaha, mulai dari penggalian potensi hingga pemasaran.

Dia menyebutkan, saat ini ada 9.000 pesantren dan baru sebagian kecil (memiliki ekonomi mandiri).

’’Harapan kita nanti akan ada 1.250 pesantren yang ikut andil dalam kegiatan tersebut. sehingga di tahun 2019, akan diperoleh 1.250 pesantren juara. Inginnya sih satu kecamatan menominasikan minimal satu pesantren untuk mengikuti program ini.,’’kata dia.

Kusmana menambahkan, target lima tahun kedepan Jabar akan memiliki kurang lebih 5.000 pesantren juara.

Sementara itu, untuk UMKM Juara (UMKM Naik Kelas) adalah  program bagi pelaku usaha yang sudah memiliki karakteristik entrepreneur.

’’UMKM juara ini ditandai dengan menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar,’’kata dia.

Dia mengatakan, peserta akan mendapatkan pendampingan selama enam bulan. mereka juga akan mendapatkan fasilitas pelatihan, temu bisnis, benchmarking, dan promosi, baik di dalam maupun luar negeri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan